Batu Bara Terbakar, Damkar Kesulitan

- Selasa, 13 Agustus 2019 | 10:29 WIB

TARAKAN - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi beberapa hari ini di Kelurahan Pantai Amal, Tarakan Timur, sulit dipadamkan.

Saat dikonfirmasi, Kepala Seksi (Kasi) Pemadam Kebakaran (Damkar) Tarakan Sem Rura menjelaskan, sedikit terjadi 3 kejadian dalam pekan ini. Meski demikian, dari rangkaian kejadian tersebut, hanya di RT 06 Kelurahan Pantai Amal yang belum dapat dipadamkan.

Titik api terdapat batubara. Hal tersebut cukup menyulitkan damkar dalam melakukan pemadaman.

"Karhutla di Binalatung sudah padam. Tapi potensi munculnya api kami belum dapat memastikan karena saat ini memang masih musim kemarau. Untuk di Amal lama, itu sebenarnya karena batubara jadi memang tidak bisa dipadamkan dengan cara disiram, tapi harus dilakukan penggalian," ujarnya, kemarin (12/8).

Ia menjelaskan, pihaknya bukanlah tanpa upaya, melainkan saat ini Damkar masih melakukan pemadaman pada titik api. Selain itu, pihaknya juga telah melakukan upaya penggalian tanah bersama warga yang dimaksudkan agar api lebih mudah dijinakkan. Meski demikian, upaya tersebut belum membuahkan hasil.

"Kemarin masyarakat sudah melakukan kerja bakti untuk membuat lubang. Tapi setelah itu kembali lagi. Jadi memang itu membutuhkan penanganan khusus. Kami dari pemadam selalu siap dari segi air. Cuma memang masalahnya tidak ada tindakan lain selain disemprotkan percuma juga. Itu kan sebenarnya yang terbakar batu baranya," ujarnya.

Meski begitu, pihaknya tetap berupaya keras agar api tersebut dapat dijinakkan. "Yang jelas itu tidak akan bisa ditangani dengan hanya disiram. Karena yang terbakar itu kan yang di dalam tanah, bukan yang di permukaan. Jadi harus dilakukan penggalian dulu baru dilakukan penyiraman," terangnya.

Kasubag Humas Polres Tarakan Iptu Irianto Zebua menegaskan hingga saat ini pihaknya belum mencium adanya faktor kesengajaan dari kejadian karhutla di Kota Tarakan. Meski demikian, ia menegaskan jika pihak kepolisian selalu melakukan pemantauan pada setiap karhutla.

"Sampai saat ini tidak ada kasus penyelidikan terkait karhutla. Selama ini kami hanya meninjau saat terjadi karhutla. Kami tidak menerima laporan pengaduan, tapi hanya menerima informasi saja dan kami langsung meninjau," ujarnya.

Jika terdapat faktor kesengajaan pada karhutla yang terjadi, maka pihaknya siap melakukan penindakan sesuai undang-undang yang berlaku. "Tapi kalau misalnya kami temukan adanya unsur kesengajaan, maka kami akan melakukan penindakan. Tapi selama ini belum adanya faktor kesengajaan cuma sebatas kelalaian," urainya. (*/zac/lim)

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X