Termasuk Pelajar Berprestasi, Pernah Dikirim ke Jerman

- Senin, 12 Agustus 2019 | 07:54 WIB

Dunia kelistrikan berkaitan erat dengan kebutuhan masyarakat di era milenial ini. Meski padam beberapa menit saja, serangkaian pertanyaan dan kegelisahan masyarakat bergejolak hebat, tidak karuan. Ini pula menjadi hal mendasar yang harus mampu ditangani seorang pemimpin.

LISAWAN YOSEPH LOBO

TARAKAN, satu-satunya kota yang ada di Provinsi Kalimantan Utara. Melihat dari letak geografisnya, Tarakan pun sebagai kota transit. Tentu, keandalan listriknya patut terjamin. Ini pula yang diprioritaskan Manager PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Tarakan, Suparje Wardiyono, ST, M.Sc.

Suparje Wardiyono resmi bertugas di Tarakan sejak Juli 2019. Sebelumnya, pria kelahiran Sleman, 15 Januari 1978 ini bertugas di Divisi Pengembangan Regional Kalimantan Direktorat Bisnis Regional Kalimantan PLN Pusat, sebagai Manager Sub Bidang Strategi dan Kebijakan Manajemen Aset.

Sudah 16 tahun lamanya dia berkecimpung di dunia kelistrikan. Tentu banyak pengalaman yang didapatkan sebelum menjabat di Tarakan. Diceritakan pria berusia 41 tahun ini, ia sudah mengembara di beberapa kota di Indonesia.

Beberapa level organisasi pernah dirasakannya. Mulai di level unit pelaksana di Mataram, pernah bertugas di unit induk yang ada di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), sub unit pelaksana di Woha, Bima dan di Divisi Perencanaan, Enjiniring dan Teknologi serta Divisi Pengembangan Regional Kalimantan PLN Pusat. Sekarang ini sebagai pemimpin di unit pelaksana, Kota Tarakan.

“Masing-masing mempunyai karakteristik yang berbeda. Kantor pusat itu lebih kepada kebijakan strategis nasional atau ke arah regional. Jadi koordinasi, kebijakan, konsolidasi itu di level kantor pusat atau regional Kalimantan. Kalau kantor induk, induk dari beberapa unit pelaksana, di situ ada koordinasi dan pengendalian, sekaligus penghubung antara unit pelaksana dan kantor pusat,” katanya mengawali cerita.

Tak hanya mengembara di dalam negeri. Ia pun pernah terbang ke Jerman, untuk melanjutkan pendidikan Master. 2008 silam, PLN memiliki program pengembangan pegawai untuk meningkatkan kapasitas dan kredibilitas. Yaitu Program Pengembangan Ekeskutif di bawah Deputi Direktur Pengembangan SDM dan Talenta. Sebanyak 70 pegawai di seluruh penjuru Indonesia yang terpilih dari seleksi daerah dan nasional diberikan penugasan untuk tugas belajar.

30 pegawai diberi kesempatan belajar dalam negeri, 40 pegawai keluar negeri yang tersebar di Australia, Singapura, Filipina, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, Inggris Raya, Belanda dan Jerman. Nama Suparje Wardiyono termasuk di dalamnya, yang terbang ke Jerman.

“Kita diberikan kesempatan untuk ikut seleksi. Dilihat dari masa kerja, kinerja dan dasar pendidikan. Saya termasuk diberikan kesempatan tugas belajar di Jerman,” ujar pria yang mengambil jurusan Electrical Power Engineering di Rheinische Westfaelische Technische Hochschule (RWTH) Aachen University, Jerman.

Wajar saja ia mendapatkan beasiswa melanjutkan pendidikan di Jerman. Rupanya, Suparje termasuk pelajar yang berprestasi semasa sekolah dulu. Selama di bangku Sekolah Dasar (SD) Budhi Karya dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Condongcatur, ia selalu meraih peringkat 1. Yang membawanya masuk di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Yogyakarta. Sekolah favorit di Daerah Istimewa Yogyakarta, yang terkenal sebagai SMAN 3 Padmanaba.

2019, ia pun mengikuti fit and proper test uji kepatutan dan kelayakan menjadi seorang manajer unit pelaksana. Berawal dari itulah ia ditugaskan di PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Tarakan.

“Di situ kami diberikan surat kuasa direksi untuk memimpin unit, diberi kuasa melaksanakan kebijakan korporat pada level unit pelaksana,” ucap pria yang mengambil jurusan Teknik Elektro di UGM, Yogyakarta.

Lantas, apa yang menjadi tantangan pekerjaan baginya? Ia melihat, meski Tarakan termasuk pulau yang terpisah dari daratan, tetapi beberapa kantor penting berdiri di atasnya. Satu-satunya kota di Kalimantan Utara, apa yang terjadi di Tarakan pun menjadi tolak ukur di provinsi termuda ini.

“Dan ini menjadi tantangan tersendiri. Ini sangat strategis, sebagai kota transit dan penghubung ke daerah lainnya. Pekerjaan prioritas di Tarakan, bagaimana pasokan tenaga listriknya bisa andal dan kontinyu. Kantor pusat melalui Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2019-2027 akan ada Gardu Induk di Tarakan. Sehingga Tarakan ini terhubung kepada sistem di Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat melalui kabel laut,” katanya dengan ramah.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X