TANJUNG SELOR – Usai menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) seluas 12 hektare (ha) di Selimau 3, Tanjung Selor Timur. Kini, petugas dari Pemadam Kebakaran (PMK) Bulungan, Provinsi Kaltara dan BPBD Bulungan dan Polres Bulungan kembali disibukkan memadamkan karhutla di Desa Gunung Sari Kilometer 12.
Kepala BPBD Bulungan, Ali Patokah menyampaikan, sejak Kamis (8/8) sekira pukul 20.00 WITA karhutla terjadi di Kilometer 12. Personel gabungan bergerak cepat memadamkan api. Sehingga, luas lahan yang terbakar sekira 50x50 meter.
Kemudian, karhutla kembali terjadi sekira pukul 11.00 WITA di Desa Gunung Sari Kilometer 12. Tak tanggung-tanggung, lahan seluas 25 hektare ludes. Luasnya karhutla ini lantaran terdapat lima titik api di lokasi karhutla.
“Sejak tadi malam sudah terjadi. Kemudian, siang kembali dapat informasi terjadi karhutla lagi. Dan saat ini masih proses pemadaman, tinggal satu titik lagi,” jelasnya.
Karhutla yang terjadi Desa Gunung Sari Kilometer 12 saat siang tak jauh dari rumah warga. Sehingga, saat proses memadaman pemilik rumah diminta meninggalkan rumah untuk sementara. Dan berdasarkan keterangan dari warga, sebelum terjadi karhulta sejumlah warga melakukan kerja bakti.
“Kemungkinan bakar sampah sehingga menyebar. Sudah kita mengimbau agar warga mengamankan diri dulu karena api dekat dari rumahnya,” tambahnya.
Belum selesai memadamkan api di Desa Gunung Sari Kilometer 12. Pihaknya kembali mendapatkan informasi terjadi karhutla tak jauh dari Kantor Bupati, Jalan Jelarai Selor, Kecamatan Tanjung Palas. “Setelah ini ke lokasi (depan kantor Bupati, Red) lagi ada informasi karhutla,” bebernya yang juga mengungkapkan di lokasi ini seluas 2 ha lahan terbakar.
Mengantisipasi karhutla agar tidak terjadi lagi di Bulungan, ia mengerahkan sejumlah personel melakukan pantauan. Kemudian, melakukan sosialisasi terkait bahaya karhutla dikarenakan saat ini angin kencang terjadi dan kondisi cuaca panas. Sangat mudah terjadi karhutla.
Untuk diketahui, sebelumnya ada 12 hektare lahan terbakar di wilayah Selimau 3, Tanjung Selor Timur, Bulungan. Dan terjadi sejak akhir Juli dan awal Agustus ini. “Selain mengerahkan personel melakukan pantauan langsung, juga memantau informasi dari BMKG jika ada titik api yang terpantau di wilayah Bulungan,” jelasnya. (akz/eza)
