Rektor UBT Prof. Dr. Adri Patton menerangkan, masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dengan menempuh program studi (prodi) S-1 keperawatan dan kebidanan serta S-1 akuntansi, tidak harus lagi jauh-jauh ke luar Kaltara.
UBT dalam waktu dekat akan membuka dua prodi tersebut, setelah mendapat restu dari kementerian terkait. Sebelumnya UBT harus melalui proses yang panjang.
“Alhamdulillah hasil kerja keras perjuangan kami, kami sudah didatangi oleh Dirjen Kelembagaan memeriksa bagaimana kesiapan prodi keperawatan ini menjadi S-1,” ujarnya, kemarin. “Alhamdulillah mendapatkan rekomendasi layak untuk ditingkatkan menjadi S-1 keperawatan. Dan waktu itu dihadiri oleh semua direktur rumah sakit yang ada di Kalimantan Utara. Sehingga insyaallah saya yakin bahwa tahun depan kami sudah menerima S-1 keperawatan dan kebidanan. Dan termasuk akuntansi juga insyaallah sedang proses dan itu juga akan dibuka. Permasalahan utama SDM (sumber daya manusia) sudah ada tujuh atau sembilan dosen akuntansi yang siap,” ujarnya.
Dibukanya dua prodi tersebut, menurut Adri, mengikuti tuntutan masyarakat Kaltara. Program S-1 keperawatan dan kebidanan misalnya, memang berdasarkan keinginan para direktur rumah sakit di Kaltara.
Hal itu dikarenakan, salah satu syarat rumah sakit untuk bisa meningkatkan akreditasi adalah SDM-nya harus S-1. Sementara informasi yang diperolehnya, sekitar 85 persen perawat dan bidan yang bertugas di rumah sakit se-Kaltara lulusan D-3 keperawatan dan kebidanan.
“Maka dari itu kalau rumah sakit menyekolahkan bidan perawat mereka itu ke luar, atau ke Unmul, ke mana, pastilah tugas belajar, paling banyak 1 tahun 3 orang, berapa puluh banyak menyelesaikan bidan sama keperawatan,” ungkapnya.
Menurut Adri, upaya ini juga tidak lepas dari peran Gubernur Kaltara Dr. H. Irianto Lambrie yang memfasilitasi bertemu kementerian terkait. Hingga berjalan prosesnya.
“Saya berterima kasih kepada Gubernur Kaltara yang telah banyak mendukung dan membawa kami sampai ke menteri. Responsnya beliau terhadap pengembangan dunia pendidikan sangat baik,” ungkapnya.
Begitu juga dengan prodi akuntansi. Menurutnya, sebenarnya prodi akuntansi mendapat moratorium. Namun, Kaltara membutuhkan lulusan akuntan. Hal itu juga didukung oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) Kaltara agar UBT harus membuka prodi akuntansi.
Mengenai fasilitas penunjang, bisa memanfaatkan gedung perkuliahan yang ada saat ini, pihaknya juga sedang membangun gedung baru bantuan dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), serta akan melanjutkan pembangunan gedung mangkrak.
"Kalau gedung saat ini masih berproses dan insyaallah tahun depan sudah bisa digunakan," urainya. (*/zac/lim)