12 Ha Lahan di Selimau Terbakar

- Kamis, 8 Agustus 2019 | 09:16 WIB

TANJUNG SELOR - Sejak Senin (5/8) lalu petugas dari Pemadam Kebakaran (PMK) Bulungan, Provinsi Kaltara dan BPBD Bulungan disibukkan dengan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Diketahui, hingga saat ini setidaknya ada 12 hektare (ha) lahan terbakar di wilayah Selimau 3, Tanjung Selor Timur, Bulungan.

Danru Damkar Linmas Satpol PP Kaltara, Abdul Khair menjelaskan, personel Damkar Linmas sejauh ini membantu PMK Bulungan memadamkan karhutla. Selama Agustus karhutla yang terjadi hanya di satu lokasi yakni Selimau 3. Dimana, Senin (5/8) lahan seluas 10 ha terbakar. Kemudian dua hari terakhir 2 ha ikut terbakar.

“Dari Damkar Kaltara memberikan backup sebab selama ini yang aktif yakni PKM Bulungan. Sejak tiga hari terakhir karhutla terjadi di Selimau,” ucap Abdul Khair kepada Radar Kaltara, Rabu (7/8).

Dijelaskan, karhutla pertama yang berhasil dipadamkan ternyata masih menyisahkan api dan tidak diketahui. Sebab, kondisi lahan yang terbakar merupakan lahan gambut. Sehingga, tidak mudah diketahui masih menyisakan api.

“Api merembet ke lokasi lain, tadi malam 1 hektare. Titik api dari situ juga karena lokasi merupakan lahan gambut. Saat api dipadamkan api ternyata masih ada di bawah,” jelasnya.

Menurutnya, personel dipersulit ketika memadamkan api lantaran kondisi saat ini cuaca panas. Belum lagi angin kencang terjadi sepanjang hari. Membuat titik api mudah tersebar. Dan pemadaman dilakukan malam hari petugas kekurangan penerangan.

“Sedangkan armada dan personel masih mencukupi. Tadi malam itu tiba lokasi pukul 20.00 dan berhasil dipadamkan 21.00,” bebernya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas III Tanjung Harapan, menyampaikan saat ini Bulungan sedang dilanda angin selatan dan diperkirakan berlangsung hingga Oktober mendatang.

“Kecepatan angin selatan ini berada dikisaran rata-rata maksimal mencapai 25 knot,” beber Kepala BMKG Kelas III Tanjung Harapan, Muhammad Sulam Khilmi.

Dampak dari itu membuat Bulungan tanpa hujan. Dan ini berlangsung hingga lima hari setiap pekannya. Sehingga, yang menjadi perhatian yakni bahaya karhutla. Sebab, jika karhutla terjadi akan sulit dipadamkan lantaran kondisi kering dan angin kencang.

“Berdasarkan hari tanpa hujan hingga lima hari. Jika mengalami itu sangat rawan. Sifat kita, tidak terjadi hujan akan ekstrem mudah terjadi karhutla,” tegasnya.

Apalagi, Bulungan tidak memiliki zona seperti daerah lain Kalimantan Barat (Kalbar) yang memiliki musim hujan dan kemarau. Karena kondisi saat ini sangat rentan akan karhutla.

“Kita tidak memiliki musim karena dipengaruhi iklim laut. Non zone, ada beberapa hari tanpa hujan dan lima hari ini harus diperhatikan. Setiap hari kita memantau titik hotspot yang terjadi di Bulungan,” pungkasnya.

TANAH KUNING RAWAN KARHUTLA

Masalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi perhatian khusus Presiden RI, Joko Widodo. Hal itu ditunjukkan dengan menginstruksikan seluruh kepala daerah untuk menyikapi masalah karhutla di daerah masing-masing.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Pelayanan Pelabuhan di Tarakan Disoroti

Sabtu, 27 April 2024 | 08:55 WIB

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB
X