TARAKAN – Dua pelaku penjambretan yang sempat terekam kamera Closed Circuit Television (CCTV) saat beraksi akhirnya berhasil ditangkap personel unit Jatanras, Satreskrim, Polres Tarakan. Sebelumnya, aksi kedua pelaku sempat meresahkan masyarakat Kota Tarakan lantaran rekaman CCTV yang berisi saat keduanya beraksi, sempat viral di media sosial.
Dalam rekaman CCTV itu, kedua pelaku menggunakan sepeda motor menjambret tas dari seorang ibu di Jalan Akasia, Kelurahan Pamusian, pada 30 Juli lalu sekira pukul 20.00 Wita.
Kapolres Tarakan AKBP Yudhistira Midyahwan mengatakan, kedua pelaku yang berinisial IR dan RS ditangkap di sekitaran Kelurahan Karang Anyar, Kamis (1/8) lalu sekitar pukul 01.00 Wita. “Jambret ini memang sempat viral dan diketahui dari CCTV. Jadi yang dijambret adalah satu buah tas jinjing berwarna coklat dan isinya adalah 1 unit HP Vivo,” jelasnya.
Dijelaskan lebih lanjut, dari pengembangan penyelidikan yang dilakukan polisi, didapati pelaku beraksi dengan modus mengincar korban yang mengendarai motor. Pelaku didapati berkeliling jalan-jalan sepi untuk mencari korban yang bisa dijambret. Kelengahan korban yang menggantungkan tasnya di stang motor ataupun bahu badan, merupakan sasaran utama bagi pelaku untuk beraksi. “Dengan kekerasan si pelaku mengambil tas tersebut,” imbuhnya.
Ditambahkan Kanit Resum Satreskrim Polres Tarakan, Ipda Dien F. Romadhoni, dari hasil penjambretan itu. IR dan RS mendapatkan HP serta uang senilai Rp 6 juta. Usai kedua pelaku dibekuk polisi, uang milik korban sudah dihabiskan oleh para pelaku untuk berfoya-foya. “Korban ini sudah diintai jauh-jauh hari. Pelaku ini spesialis jambret dan merupakan residivis,” jelasnya.
Kedua pelaku pernah menjadi warga binaan Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas II A Tarakan. Kala itu kedua juga masuk dengan kasus yang sama. Namun setelah menghirup udara bebas, kedua pelaku kembali melakukan aksinya. IR dan RS pun harus menerima kenyataan untuk menjadi warga binaan yang kedua kalinya. (zar/ash)
