Polisi Kantongi Terduga Pelaku

- Selasa, 6 Agustus 2019 | 10:19 WIB

TARAKAN – Perkara penembakan terhadap mobil Xenia Putih yang terjadi pada 18 Juli masih dalam penyelidikan pihak Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tarakan. Sampai saat ini pihak kepolisian masih berusaha mengungkapkan dalang pelaku penembakan tersebut.

Saat dikonfirmasi, Kapoles Tarakan AKBP Yudhistira Midyahwan mengatakan, pihaknya sudah menerima hasil uji balistik dari peluru yang digunakan pelaku. Adapun hasilnya, peluru itu berkaliber 9 milimeter. Meski demikian pihaknya belum bisa menentukan jenis senjata api (senpi) yang digunakan. “Peluru ini diketahui putarannya beralur ke kanan. Kemungkinan senpi yang digunakan berjenis pistol,” katanya.

Meski belum mengetahui pasti terkait jenis senpi, namun berdasarkan keterangan yang didapatkan dari korban, saat itu pelaku terlihat memakai senjata laras pendek. Selain masih belum bisa memastikan jenis senpinya, terkait apakah itu senpi organik, buatan pabrik, atau rakitan, juga belum bisa dipastikan. Namun yang pasti, lanjut Yudhistira, alur peluru senpi tersebut berputar ke arah kanan dan menjadi ciri khas. Untuk itu, pihaknya akan fokus melakukan penyelidikan terhadap jenis senpi terlebih dahulu. “Kalau sudah tahu jenisnya baru akan kami cocokkan,” imbuh.

Sebenarnya, dalam melakukan penyelidikan, penyidik Satreskrim Polres Tarakan sudah memiliki terduga pelaku. Namun penyidik masih terkendala dengan bukti yang cukup, agar dapat membuat kesimpulan terhadap keterkaitan dengan terduga pelaku. Penyidik pun masih berusaha keras untuk mendapatkan bukti yang kuat.

Jika nantinya terduga adalah oknum aparat hukum, maka pihaknya akan menyerahkan ke Propam apabila terduga pelaku merupakan oknum polisi. Kemudian akan menyerahkan ke POM apabila terduga pelaku dari oknum  TNI. “Untuk dapat menentukan terduga pelaku, kami harus punya dasar dan bukti yang kuat. Tapi sampai saat ini belum ada bukti yang kuat,” beber mantan penyidik KPK itu.

Diakui Kapolres, penyidik memang kesulitan mendapatkan bukti yang kuat, termasuk minimnya rekaman CCTV di lokasi kejadian. Adapun terhadap saksi dan uji balistik dari peluru, ternyata belum cukup untuk dijadikan bukti yang kuat. Apalagi jenis senjatanya belum diketahui. “Saksi hanya tahu ciri-ciri terduga pelaku tapi tidak mengenalnya. Makanya kami sampai saat ini masih perlu pembuktian lagi,” ungkapnya.

Sampai saat ini, mobil yang digunakan oleh saksi saat kejadian, masih berada di Mapolres Tarakan. Namun mobil itu akan diberikan status pinjam pakai jika pemilik mobil ingin memakainya. “Pengajuanya sudah ada tapi masih kami proses. Tidak apa-apa kalau mau dipakai daripada disimpan di sini (Mapolres) tapi tidak dirawat,” jelasnya. (zar/ash)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X