Rumah Subsidi Pada Rusak, Rerata Lantai Amblas, Dinding Retak

- Senin, 5 Agustus 2019 | 11:10 WIB

Mendengar perumahan subsidi, masyarakat pun tertarik. Mendambakan rumah pribadi. Namun sayangnya, kualitas bangunan justru membuat penghuni merasa dirugikan.

 

-----

 

SALAH seorang penghuni perumahan subsidi, Marna (34) mengatakan sekitar satu tahun lebih menghuni rumahnya yang terletak di Kelurahan Karang Harapan, Tarakan Barat. Tetapi kerusakan bangunan rumahnya sudah mencapai 50 persen.

Mulai dari ruang keluarga yang amblas, menjalar ke lantai kamar, dinding rumah retak dan gipsum berjatuhan. Bahkan sebelum pindah ke perumahan, kerusakan di ruang keluarga sudah ada.

“Sebelum pindah, lantainya sudah mulai turun tapi tidak terlalu parah. Setelah ditinggali, keramiknya makin turun,” bebernya kepada Radar Tarakan, pekan lalu.

Tak hanya rumahnya saja. Tetapi perumahan dengan tipe 36 di daerah setempat rerata mengalami kerusakan parah. Lantai amblas, keramik pecah, dinding retak dan miring.

“Di daerahku rata-rata rusak semua. Pasti ada yang pecah dindingnya. Kalau keramiknya ada yang tidak amblas, karena dari awal yang punya rumah sudah tambah biaya sendiri untuk dicor. Jadi yang tidak dicor dan langsung pasang keramik, itu amblas. Rata-rata yang rusak itu lantai dan dindingnya,” bebernya.

Rupanya ia sendiri tidak mengetahui seputar pembangunan, dan menyerahkan kepada pengembang perumahan. Dari yang ia ketahui, justru standar perumahan subsidi tidak ada sistem pengecoran lantai.

“Dan ternyata standar rumah subsidi tidak ada sistem cor di bawahnya. Jadi selesai timbunan, langsung pasang keramik jadi amblas karena tanahnya lembek. Waktu itu kami serahkan saja sama pengembang, karena waktu itu sudah ada bangunan yang jadi. Kami lihat aman saja,” katanya.

Ia mengatakan tanah di daerah perumahan yang ia tinggali ini termasuk tanah gambut. Saat kendaraan berat lewat, tanah bergetar dan goyang seperti gempa.

“Sebelumnya ini kan kebun, dan tanah timbunan belum padat, tapi langsung dipasangi keramik. Kalau ada kendaraan lewat saja, itu goyang seperti gempa,” jelasnya.

Lantas seperti apa bentuk upaya perbaikan? Ia mengatakan sekitar dua minggu lalu pengembang perumahan sudah mendata ulang rumah-rumah yang rusak. Bahkan ada beberapa rumah yang dibongkar total karena miring.

“Sudah didata ulang siapa saja yang rusak. Sudah ada beberapa rumah yang diperbaiki. Ada juga yang dibongkar total karena rumahnya miring. Dari perumahan kasih pilihan, mau dibongkar total atau pindah, jadi mereka pilih dibongkar total dan dibangun ulang. Kalau saya masih menunggu,” katanya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X