PKS Bakal Tinggalkan Koalisi Lama?

- Senin, 5 Agustus 2019 | 10:54 WIB

NUNUKAN – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nunukan, mulai melakukan manuver politik jelang pemilihan kepala daerah (pilkada) 2020. Seperti sebelumnya telah megincar posisi calon Wakil Bupati Nunukan, dengan menyodorkan kader sendiri.

Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PKS Kalimantan Utara (Kaltara) sekaligus anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nunukan Muhammad Nasir mengatakan, bahwa untuk Pilkada 2020, hanya menunggu siapa yang lebih siap mengajak PKS untuk menjadikan posisi Wakil Bupati.

“Jika di luar petahana yang siap koalisi dan menjadikan PKS wakil maka akan ikut di situ,” kata Muhammad Nasir.

Namun di sisi lain, jika petahana ingin menjadi PKS sebagai  calon Wakil Bupati Nunukan, maka itu juga yang akan dipilih. Intinya siapa yang mengajak koalisi posisi wakil, maka PKS Nunukan akan mengarah ke calon tersebut.

Menurutnya, PKS Nunukan telah tiga kali mendukung calon dan dukungan tersebut selalu menang. Pada 2019 ini telah mendapatkan empat kursi, tertambah dari pemilu sebelumnya dari tiga kursi menjadi empat kursi.

Posisi PKS Nunukan saat ini posisi ketiga, karena hasil Pemilu 2019 posisi satu Partai Hanura dan posisi kedua adalah Partai Demokrat. Kedua partai ini akan maju di Pilkada 2020 dengan posisi calon Bupati. Jadi selayaknya PKS menyodorkan posisi wakil.

“Jika petahana tidak menjadikan PKS sebagai wakil, sementara ada calon lain menjanjikan wakil,” ujarnya.

Sementara, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) PKS Nunukan, Syafaruddin bahwa, syarat untuk mengusung calon pada Pilkada 2020, partai politik harus memiliki empat kursi di dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Nunukan.

“Saat ini PKS telah memenuhi dan memastikan akan mengusung calon sendiri,” kata Syafaruddin.

Pada pilkada 2020 PKS Nunukan membuka diri kepada partai lain, jika ingin koalisi dengan kandidat yang lain. Tergantung yang mana kuat sinyal yang diberikan. Namun untuk menentukan calon perlu persiapan yang matang, karena perhitungan politik bukan menghitung seperti matematika.

Bahkan tidak dapat dipungkiri, jika dilihat dari perjalanan PKS Nunukan mengusung calon dalam pilkada, tentu selalu berada di posisi menang. Bahkan tiga kali pilkada, tiga kali juga PKS ikut mengusung calon dengan koalisi  partai lain dan pasti menang.

“Ini sejarah yang berbicara, karena memang telah terbukti tiap kali pilkada PKS berada di koalisi pemenang,” ujarnya.

Selama ini kader PKS Nunukan telah berjuang keras dalam tiap momen pilkada memenangkan kader dari partai lain dengan cara koalisi. Namun kali ini telah ada peluang untuk mengusung kader sendiri, berbeda di pilkada sebelumnya, karena memang tidak mencukupi kursi untuk mengusung.

“Sudah saatnya kami berpikir lebih jauh, kenapa tidak kader PKS yang diusung menjadi kandidat kepala daerah di pilkada 2020, dengan jumlah kursi yang ada tentu memiliki posisi strategis,” tuturnya. (nal/zia)

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X