NUNUKAN – Pedagang bendera merah putih musimankembali menghiasi sejumlah jalan protokol. Tentunya, menjamurnya mereka tidak terlepas dari perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 RI, 17 Agustus 2019 mendatang.
Jika tahun lalu pedagang bisa mendapatkan keuntungan hingga puluhan juta rupiah, tahun ini penjualan bendera dan umbul-umbul sepi pembeli. Itu diungkapkan Hermansyah, salah seorang pedagang bendera musiman di Jalan TVRI.
“Ya, lagi sepi. Kalau tahun lalu tanggal segini (tanggal 3, Red) itu sudah ramai pembeli. Sekarang masih sepi saja ini mas,” ujar Herman sapaan akrabnya.
Herman menjelaskan, bendera yang mereka jual cukup beragam, mulai dari berukuran kecil hingga besar. Serta, jenis yang ditawarkan juga bervariasi, dari jenis umbul-umbul, umbul-umbul badir dan umbul-umbul latar. Sehingga, bendera dapat dipasang di kendaraan, baik roda dua (R2) dan roda empat (R4).
Herman mengaku sudah berjualan bendera di Nunukan sejak beberapa hari lalu. Herman datang bersama 20 orang rekannya dari Bandung. Tujuh orang lainnya berjualan di Nunukan, selebihnya di daerah lain di Kalimantan Utara (Kaltara).
Meski masih sepi, namun Herman memprediksi pembelian bakal meningkat pada pekan kedua Agustus mendatang. Untuk hasil penjualan, Herman bisa saja mengantongi uang hingga puluhan juta rupiah, namun itu jika pembelinya ramai.
Harga bendera yang dijualnya pun beragam, dari Rp 5 ribu hingga ratusan ribu tergantung dari ukuran bendera. Padahal, bahan kain berkualitas tinggi, membuat bendera tahun ini lebih mahal. Namun lantaran sepinya pembeli, harga jual masih diterapkan dengan harga di tahun sebelumnya.
Sejauh ini, bendera yang sering dibeli didominasi dengan bendera yang berukuran kecil. Harganya hanya Rp 5 ribu. Menurutnya, jika pembelian terus terjadi hingga dua pekan, keuntungan yang diraih bisa mencapai jutaan rupiah. “Ya berharapnya dari bendera kecil ini saja. Semoga nantinya banyak yang membeli meskipun murah tapi kalau ramai untungnya lumayan juga,” pungkas Herman. (raw/zia)
