Duel Klasik Pilkada 2020 di Kabupaten Perbatasan Ini...

- Kamis, 1 Agustus 2019 | 09:05 WIB

NUNUKAN – Pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020, semakin mendekati. Para kandidat mulai gencar menyatakan kesiapan untuk ‘bertarung’ seperti Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura dan Bupati Nunukan periode 2011-2016 H. Basri. Jika benar terwujud, kedua kandidat akan kembali ‘duel klasik’.

Hj. Asmin Laura telah menyampaikan kesiapannya untuk maju kembali bertarung di pilkad 2020. Alasannya maju di periode kedua, karena menganggap menjadi pemimpin di Kabupaten Nunukan merupakan sebuah pengabdian untuk masyarakat Kabupaten Nunukan, dan Masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan lagi.

“Situasi Kabupaten Nunukan saat ini masih sangat memprihatinkan,” kata Laura.

Ia pun sangat ngotot untuk maju dua periode, walaupun diketahui kewenangan bupati sangat sempit untuk saat ini. Untuk itu, ia meminta kepada masyarakat Nunukan, jangan menilai bahwa dirinya hanya semata mengejar jabatan dan mengejar kekayaan.

Keinginannya untuk maju kembali di periode kedua, murni hanya untuk pengabdian untuk daerah Kabupaten Nunukan serta masyarakat Kabupaten Nunukan. Bahkan ada yang menawarkan maju di pertarungan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara). Namun ia tetap ingin mengabdi di Kabupaten Nunukan.

“Niat saya memang dua periode di Nunukan, jika saya ingin mengejar keuntungan, pasti saya tidak akan maju lagi,” ujarnya.

Sementara, H. Basri mengatakan, bahwa untuk pilkada 2020 harus dilihat dari respons masyarakat. Karena masyarakat yang menentukan. Sebagai seorang kandidat, hanya menunggu apa yang diinginkan masyarakat.

“Jika masyarakat menginginkan saya kembali, maka harus siap,” kata H. Basri.

Bahkan bukan hanya di Pilkada Nunukan, jika nantinya ada yang menginginkan maju di Kalimantan Utara (Kaltara), maka harus siap. Sebagai seorang pemimpin harus mampu melihat jeli keinginan masyarakat di bawah.

Ia mengibaratkan, Kabupaten Nunukan adalah sebuah kenderaan besar, dirinya seperti seorang sopir, jika penumpang menghendaki berhenti, maka harus berhenti dan jika diminta untuk melanjutkan perjalanan, maka sopir harus siap.

Sebagai orang yang pernah memimpin Kabupaten Nunukan selama lima tahun, tentu sangat paham tentang kebutuhan daerah. Karena berkat pengalaman yang dimiliki, sebagai modal untuk ikut bertarung kembali di pilkada 2020.

Namun ia tetap melihat respon masyarakat beberapa bulan ke depan, jika masih ada yang meninginkan dirinya memimpin Kabupaten Nunukan, maka harus siap dilakukan. Pilihan semua diserahkan kepada masyarakat Kabupaten Nunukan.

“Kita serahkan kepada masyarakat Nunukan, apakah masih meninginkan saya menjadi pemimpin,” ujarnya. (nal/udn)

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X