Taman Oval Akan Direvitalisasi Pemkot

- Senin, 29 Juli 2019 | 11:15 WIB

SETELAH sekian lama mengalami sepi pengunjung. Akhirnya lokasi Taman Oval Markoni, Taman Oval Ladang dan Taman Oval Lingkas Ujung akan dibenahi pemerintah. Hal tersebut dilakukan dengan harapan kenaikan jumlah pendapatan asli daerah (PAD) dapat terjadi di Kota Tarakan.

Wali Kota Tarakan dr. Khairul, M.Kes, mengatakan, bahwa pihaknya berencana untuk melakukan revitalisasi terhadap ketiga taman oval tersebut. Yakni dengan melakukan manajemen pengelolaan taman yang baik, seperti penyediaan wifi di taman, display dan outlet UKM. Jika memungkinkan Pemkot akan membangun perpustakaan digital dan wahana permainan di taman oval tersebut. “Tapi ini masih kami diskusikan dengan dinas terkait untuk melakukan perbaikan pengelolaan taman,” ucapnya.

Tak hanya taman, sarana olahraga pun menurut Khairul perlu dibenahi sebab selama ini sarana olahraga terkesan tidak terurus sehingga membutuhkan pemanfaatan yang lebih banyak.

Sebab menurut kacamata Khairul, sarana olahraga kerap kali digunakan untuk kegiatan pameran dan bukan fungsi sebagai sarana olahraga. Hingga menimbulkan kesan kumuh dan membuat masyarakat yang berkunjung tak lagi memanfaatkan sarana tersebut sebagai tempat olahraga.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Tarakan Effendhi Djuprianto mengatakan, bahwa penarikan retribusi pengunjung terhadap 3 taman oval tersebut memang ditiadakan. Hal tersebut merupakan kebijakan Wali Kota Tarakan dengan harapan tidak memberatkan masyarakat.

Namun berdasarkan usulan perda yang saat ini masih berproses, setiap pelaku usaha sekitar taman berkewajiban membayar retribusi.

“Tapi perda ini masih dalam penggodokan, dan mudah-mudahan tidak terlalu lama sudah bisa diparipurnakan,” ujarnya.

Namun, yang menjadi kendala pemerintah saat ini ialah adanya pelaku usaha yang berada di luar taman atau pinggir taman sehingga tidak memiliki status tanah. Melalui persoalan tersebut, Effendhi menyatakan bahwa pihaknya perlu bijak dalam menanggapi, misalnya dengan memperlunak pra syarat, mempermudah kepengurusan sertifikat maupun hak milik. “Kami akan mempelajari kembali ini untuk meningkatkan PAD,” katanya.

Sementara itu, untuk pengelolaan taman dikatakan Effendhi, akan dibahas bersama SPKD terkait. Dengan adanya fasilitas di setiap taman baru, seperti Taman Berlabuh, Taman Berkampung dan Bertuah, dikatakan Effendhi berdaya saing jelas dengan tiga taman. Apalagi jumlah penduduk di Kota Tarakan yang relatif kecil jumlahnya. Sebab baru mencapai kurang lebih angka 250.000 jiwa sehingga membuat masyarakat mencari suasana baru.

“Yang jelas kami sudah menyiapkan sarana dan pra sarana. Kembali lagi kepada masyarakat,dari situ pasti ada kesejuhan, tetapi kami berharap taman-taman dapat dinikmati masyarakat Kaltara atau orang luar yang ingin berjalan-jalan,” ucapnya.

Melalui hal tersebut, Effendhi menyatakan, keputusan penarikan retribusi terhadap pelaku usaha di taman akan diketahui usai terbitnya perda tentang penarikan retribusi.

“Ini sedang dalam proses, tahap pertama dan kedua sudah dilalui. Kami tinggal tunggu paripurna perda itu. Secara inti, penarikan retribusi terhadap pengunjung, tidak ada. Tapi pelaku usaha yang ditarik retribusi, harapannya masyarakat tidak terbebani dan bisa refreshing di tempat yang sudah kami sediakan, mudah-mudahan ini bisa membawa masyarakat ke arah positif,” harapnya. (shy/lim)

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X