Banyak PMI Ilegal, LTSP Dinilai Belum Efektif

- Senin, 29 Juli 2019 | 10:59 WIB

NUNUKAN – Permasalahan Pekerja Migran Indonesia (PMI), masih belum memiliki solusi hingga saat ini. Terbukti, masih banyak PMI yang keluar masuk melalui pintu ilegal di Sebatik. Walaupun saat ini telah ada program Layanan Terpadu Sentra Poros perbatasan (LTSP).

Seperti yang diungkapkan, Ketua Lembaga Swadaya Masyrakat (LSM) Pancasila Jiwaku (Panjiku), Mansur Rincing, masalah PMI ilegal ini harus ditangani dengan serius. Jika masih seperti saat ini, tentu ke depan masalah yang sama tetap akan terjadi. PMI masuk maupun keluar secara ilegal tak akan pernah berhenti. “Negara harus hadir di perbatasan, melihat kondisi yang sebenarnya apa yang terjadi terhadap PMI ini,” kata Mansur Rincing.

Menurutnya, perlu diketahui bahwa di Nunukan ada Balai Pelayanan, Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI). Sementara di Tawau ada Konsulat Republik Indonesia (KRI). Namun tidak maksimal untuk melakukan pengawasan terhadap para PMI ini. “Dari dua instansi ini apakah mengetahui jumlah pekerja yang berkewarganegaraan Indonesia yang ada di Sabah? Serta dimana saja para PMI ini bekerja ketika berada di Sabah, Malaysia?,” Tanya Mansur Rincing.

Lanjut dia, bahwa para PMI yang masuk secara ilegal masih difasilitasi para calo. Padahal kehadiran LTSP adalah untuk meretas tindakan yang tak berperikemanusian yang dilakukan terhadap calo kepada para PMI ini. “WNI masih bebas keluar masuk ke Tawau, Malaysia dengan didampingi para calo ini. Jika kondisi masih seperti ini tentu, tidak ada solusi yang dapat dilakukan oleh pemerintah,” ujarnya.

Sebelumnya disampaikan Kasi Perlindungan dan Pemberdayaan BP3TKI Nunukan Arbain, saat ini masih ada program LTSP yang terdiri dari instansi gabungan. “Program ini masih tetap berjalan seperti biasa. Tiap hari kerja pelayanan tetap berjalan seperti biasa,” sebut Arbain.

Namun perlu dipahami, program tersebut tentu dijalankan berbeda. Karena setiap program tentu memiliki aturan tersendiri. Seperti di Rusunawa, tidak sembarangan untuk melakukan jaminan kepada PMI. Harus memiliki identitas jelas. “Saat ini semua pintu masuk dikawal ketat, telah ada imbauan yang dipasang di tiap pintu masuk baik di Nunukan maupun di Sebatik,” tukasnya. (nal/fly)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X