Premium Disalurkan, Antrean Mengular

- Rabu, 24 Juli 2019 | 11:40 WIB

TARAKAN – Bahan bakar minyak (BBM) jenis premium sempat tidak disuplai ke Tarakan. Kini BBM bersubsidi itu kembali disalurkan ke Bumi Paguntaka. Namun hal itu, kembali meresahkan masyarakat karena membuat antrean pembelian di SPBU semakin mengular.

Berdasarkan pantauan Radar Tarakan, antrean SPBU di Jalan Mulawarman sejak pukul 10.00 Wita mengular hingga ke badan jalan. Salah seorang masyarakat yang mengaku sering mengantre di Pom Bensin Mulawarman Kota Tarakan, Anto (30) mengatakan, sebelumnya memang tidak tersedia BBM premium di SPBU, namun beberapa hari belakang ternyata premium kembali tersedia.

“Saya lihat ada tulisan tersedia premium. Saya kaget, saya pikir sudah tidak dijual lagi karena itu bisa mengurangi antrean. Sekarang (kemarin) kembali antre, saya curiga karena mau beli premium,” tutur Anto, kemarin (23/7).

Lebih lanjut Anto menuturkan, karena malas mengantre di SPBU, dia lebih memilih untuk keluar dari antrean dan berencana untuk membeli BBM pertalite di APMS yang berada di Juata. Diakuinya juga, menggunakan pertalite, bisa lebih hemat dari biasanya.

 “Daripada karena isi bensin, urusan jadi terbengkalai. Sedetik pun itu saya butuh waktu untuk mencari rejeki. Bukan kesal lagi sih kembalinya bensin, sudah antrean panjang, jalanan macet lagi,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Disdakop Kota Tarakan, Tajuddin Tuwo mengatakan bahwa peniadaan sementara premium merupakan ide pemerintah, dikarenakan banyaknya masyarakat yang mengeluh soal pengetap yang membuat antrean panjang di SPBU maupun APMS Kota Tarakan.

"Sebagian masyarakat menyampaikan bahwa premium itu penyebab kemacetan di SPBU. Makanya kami coba dan evaluasi, ternyata benar," bebernya.

Namun, setelah diadakan kembali, premium justru kembali membuat pengetap datang. Untuk itu, Taju sapaan akrabnya, menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan pertemuan khusus bersama pihak Pertamina dalam membahas hal tersebut.

"Padahal kami mengharapkan agar premium itu bisa tiba di tangan yang tepat. Bukan dibeli kemudian dijual kembali. Nanti akan kami atur kembali, kami akan cari bersama solusinya. Artinya orang lain tidak terganggu, walaupun premium tetap terjual," jelasnya.

Terpisah, Region Manager Comm and CSR Kalimantan, Heppy Wulansari membenarkan penyaluran premium di Kota Tarakan telah dilakukan sejak Jumat (19/7). Hal tersebut kembali dilakukan mengingat demand dari masyarakat. “Penyediaan premium dilihat dari demand masyarakat,” ucapnya.

Meski premium telah hadir di beberapa SPBU Kota Tarakan, namun ternyata belum disalurkan ke APMS. Sebab menurut Heppy, hal ini masih akan dievaluasi pihaknya dengan menilai dasar demand dari masyarakat.

Dengan adanya keluhan masyarakat terkait panjangnya antrean disebabkan oleh kehadiran premium di SPBU, Heppy menjelaskan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi kembali bersama pemerintah. Namun keinginan untuk menghapus premium di Kota Tarakan masih belum direncanakan.

Selama dilakukan pause terhadap premium, Heppy mengaku bahwa pihaknya tidak mengalami penurunan pembelian BBM. Sebab pada dasarnya pendapatan Pertamina masih terbilang stabil meski tanpa premium.

“Akan kami evaluasi terus, kami akan sesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Kalau konsumsi masyarakat Tarakan sih rata-rata 70 KL per hari,” pungkasnya. (shy/nri)

 

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X