Eksploitasi Migas di Sembakung Menjanjikan

- Senin, 22 Juli 2019 | 10:26 WIB

TARAKAN – Sejumlah daerah di Kaltara, seperti Sembakung, Kabupaten Nunukan menjadi salah satu daerah yang cukup menjanjikan dalam eksploitasi minyak dan gas (migas) sejauh ini.

Hal tersebut diungkapkan Legal and Relation PT Pertamina EP Asset 5 Field Tarakan, Enrico R Hutasoit, hingga saat ini dari sekitar 80 sumur yang ada di wilayah tersebut sudah bisa menghasilkan 2.100 barel per-harinya.

“Bahkan pada Januari lalu enam sumur yang baru diekspoloitasi menghasilkan 3.600 barel, tentu hal ini cukup menjanjinkan, bahkan rencananya tahun depan ada 4 sumur lagi yang sudah disetujui untuk dilakukan ekspoloitasi,” ungkapnya.

Dirinya mengaku bahwa migas di Kaltara yang paling gampang dilakukan di Sembakung. Hal ini dikarenakan aksesnya lebih mudah dalam melakukan kegiatan operasi eksploitasi migas.

“Selain itu di Sembakung tidak ada tantangan sosial yang harus kita hadapi seperti harus melakukan pembebasan lahan, karena wilayahnya masih free and clear, berbeda dengan daerah lain seperti di Tarakan yang kita ketahui ada tantangan sosial yang harus kita hadapi dalam upaya melakukan eksploitasi migas,” ujarnya.

Sebelum dikelola oleh  PT Pertamina EP Asset 5 Field Tarakan, eksploitasi migas di Sembakung sebelumnya dilakukan oleh Medco E&P selama puluhan tahun. “Ada sekitar 20 hingga 30 tahun dieksploitasi oleh Medco E&P, baru pada tahun 2013 beralih ke kita untuk melakukan eksploitasi migas hingga saat hari ini,” ucapnya.

Khusus gas di daerah Sembakung juga sudah dimanfaatkan oleh PLN Nunukan dengan jumlah gas yang didistribusikan mencapai 2.1 MMSCFD (Million Standard Cubic Feet per Day) untuk menggerakan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).

“Sejauh ini baru PLN Nunukan yang memanfaatkan gasnya, kita harapkan bila ada yang ingin memanfaatkan gas ini bisa kita salurkan, karena untuk menyalurkan gas ini lebih mudah ketimbang minyak, karena kita hanya perlu membuat jalur pipa pendistribusiannya saja,” bebernya.

Bila eksploitasi migas di Sembakung lebih mudah, berbeda dengan eksploitas migas di Tarakan. Dari 1.440 sumur yang ada saat ini, baru 52 hingga 56 sumur saja yang bisa dilakukan eksploitasi, penyebabnya tidak lain adanya tantangan sosial yang harus dihadapi.

“Kemarin ada 6 sumur yang rencananya akan dieksploitasi di Tarakan, namun ketika kita lakukan pengecekan lokasinya berada di daerah permukiman penduduk di daerah Pepabri, sehingga kita batalkan, sebenarnya untuk pembebasan lahan bisa kita lakukan, cuman masalah akses masuk saja yang tidak bisa kita lakukan mengingat daerah tersebut sudah banyak berdiri rumah,” ungkapnya.

Khusus Tarakan, saat ini dari 52 hingga 56 sumur yang aktif hanya menghasilkan sekitar 500 hingga 600 barel per-harinya dan kebanyakan sumur yang aktif ini berada di daerah Pamusian.

“Hampir 90 persen di daerah Pamusian, sebenarnya bisa saja kita manfaatkan semua sumur ini, hanya saja adanya tantangan sosial yang harus kita hadapi, perlu diketahui untuk mengeksploitasi migas ini memerlukan ruang yang luas dan klir dari aktivitas kegiatan penduduk,” pungkasnya. (jnr/eza)

 

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X