Parah, Pemadaman Listrik hingga 24 Jam

- Senin, 22 Juli 2019 | 10:18 WIB

TARAKAN - Pemadaman bergilir selama 3 hari di kota Tarakan karena adanya perawatan jaringan gas PT Medco E&P dan PLN menuai keluhan. Khususnya di beberapa kelurahan, seperti Kelurahan Kampung Empat, Karang Anyar dan Sebengkok.

Hal itu dikarenakan, pemadaman yang terjadi di wilayah tersebut hingga 24 jam. Sehingga masyarakat pada kawasan tersebut merasa dirugikan. Rerata mereka yang menggunakan kulkas tak berfungsi maksimal. Isinya pun sebagian tak dapat digunakan.

Seperti diungkap Nadia (27), seorang warga Kelurahan Karang Anyar yang berjualan dengan mengandalkan kulkas. Dirinya tidak bisa berjualan karena padamnya listrik yang terjadi seharian. Ia hanya pasrah dan menunggu hingga listrik dapat kembali normal.

"Tidak bisa jualan. Es lilin itu mencair semua. Mau tidak mau menunggu saja sampai listrik normal. Beginilah nasib orang kecil," ujarnya, kemarin (21/7).

Sementara itu, Eksam (25) warga Kelurahan Kampung Empat mengaku karena padamnya listrik dalam waktu 24 jam, ikan dan daging pada kulkas mengalami pembusukan. Kerugiannya hingga jutaan rupiah. Ikan dan daging tersebut pun sudah tidak layak konsumsi lagi.

"Ini kerjaannya PLN ini, gara-gara PLN busuk semua ikan dan daging di kulkas. Jadwalnya cuma 8 jam. Ujung-ujungnya siang ketemu siang baru nyala.  Kalau dihitung-hitung ini daging 8 kilo, bandeng 5 kilo, hitunglah totalnya. Daging saja sekarang Rp 130 ribu per kilo. Kalikan, baru tambah harga bandeng," kesalnya.

Menanggapi hal tersebut, Agus Hidorahayu selaku Manajer Teknik Instalasi PLN, menerangkan, tidak sesuainya pemadaman listrik disebabkan karena adanya terjadinya beberapa kendala teknis pada perawatan. Sehingga pihaknya memerlukan waktu lebih lama untuk perawatan beberapa instalasi.
"Saat ini kami sedang perbaikan dan rekonduktor. memang kami mengalami kendala karena beberapa faktor tehknis. Selain itu begini, untuk meminimalisir pekerjaan ke depannya sehingga kami mengerjakan sekalian semuanya dimaksudkan supaya selanjutnya  pemadaman tidak ada lagi," tukasnya.

Terangnya, pada sebagian penyalur instalasi tidak mampu mendistribukan listrik secara normal. Sehingga pada prosesnya listrik yang didistribusikan tidak dapat mencapai semua jalur. Hal itulah sebagian wilayah tidak dapat menyala meski jadwal pemadaman telah berakhir. Meski demikian, ia menerangkan proses itu hanya terjadi selama pigging oleh PT Medco saja. Mengingat saat pigging, instalasi tidak bisa digunakan secara maksimal.

"Sekali lagi kami meminta maaf kepada masyarakat, karena jalurnya di sini (Tarakan) tidak seperti pada kota-kota besar, sehingga kami juga mengerjakannya sedikit kesulitan.  Kalau di kota besar, penyalurnya bisa manuver ke mana-mana, kalau di sini susah karena penyalurnya cukup panjang. Ketika kami memprediksi distribusi sampai saluran ujung, ternyata saat dilepas tidak mencapai jalur tengah. Jadi saat di tengah, listriknya sudah habis terserap jalur lain akhirnya sebagian jalur tidak kebagian. Kami meminta maaf atas kenyamanan ini," tukasnya.
Selain karena faktor teknis, ia menjelaskan jika pihaknya juga melakukan upaya penyelesaian lebih cepat. Agar ke depannya pemadaman listrik dapat diminimalisir.

“Inilah yang menjadi PR kami, bagimana sistem ini bisa berjalan lebih cepat. Kami berupaya mengerjakannya sekaligus. Istilahnya sambil menyelam minum air. Jadi kami kerjakan agak banyak supaya selanjutnya bisa lebih sedikit. Jadi risiko dari upaya itu adanya pemadaman listrik lebih lama," terangnya. (*/zac/lim)

 

 

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X