TARAKAN – Liga Sepakbola Karyawan (Galakarya) merupakan agenda kejuaraan sepak bola antar instansi pemerintahan, perusahaan swasta, perusahaan BUMN dan BUMD kembali dilaksanakan di Kalimantan Utara tepatnya Kota Tarakan. Kemarin pelaksanaan Galakarya resmi dibuka dan diikuti kurang lebih delapan tim yang terdiri dari beberapa perusahaan yang ada di Kota Tarakan.
Hermawan Ketua Panitia Pelaksana Galakarya mengungkapkan delapan tim siap berlaga pada pelaksanaan Galakarya 2019 diantaranya, Skuat SKA, Bapor FC, Igor, Satgas Zeni, Kayan FC, Medika FC, Tarakan Plaza FC dan Lapas FC. “Untuk sistem yang kita gunakan pada pelaksanaan kejuaraan kali ini ialah setengah kompetisi terbagi dengan dua grup, keluaran tim teratas dari setiap grup langsung pelaksanaan babak semifinal,” tuturnya.
Terkait dengan regulasi yang ditetapkan oleh pelaksana, setiap tim wajib merupakan karyawan dengan menyertakan BPJS, Surat Keputusan Karyawan (SK), dan KTP. “Jadi untuk regulasi kita meminta bukti dari setiap pemain jika mereka ini betul-betul merupakan karyawan disuatu perusahaan tersebut, walau pun setiap tim kami menyepakati kurang lebih 30 persen diisi oleh pemain pro, artinya bukan merupakan karyawan dari perusahaan apapun,”lanjutnya.
Hermawan mengakui pelaksanaan Galakarya Provinsi Kalimantan Utara dinilai lambat. Pasalnya beberapa provinsi di Indonesia sudah melaksanakan kejuaraan yang telah mendapat rekomendasi Kemenpora, KONI dan PSSI pusat tersebut. “Kegiatan ini sebenarnya agak terlambat juga, nantinya untuk berlaga di sesi nasional setiap tim dari provinsi seperti Kaltara akan berlaga ditingkatan region Kalimantan terlebih dahulu baru bisa menuju sesi nasional,”pungkasnya.
Keterlambatan yang dialami oleh penyelenggara ialah masalah waktu pelaksanaan, dikarenakan mayoritas pemain merupakan karyawan sehingga panitia wajib jelih melihat waktu pelaksanaan. “Sebenarnya karyawan ini sangat antusias untuk mengikuti kejuaraan ini namun dikarenakan waktu yang juga berbenturan dengan berkerja sehingga agak sulit. Sebenarnya ada beberapa tim yang ingin meramaikan namun terkendala dengan waktu saja,”kata Hermawan.
Pada laga pertama sore kemarin, Bapor dihadapkan dengan kubu SKA FC. Tidak tanggung-tanggung Bapor yang merupakan tim tenar di Tarakan ini mampu tampil gemilang dengan skor telak 5 – 1. Dengan hasil ini Bapor FC makin pede di pertandingan berikutnya melawat Satgas FC. Nuriansyah Pelatih Bapor FC menuturkan pada pertandingan perdana ini, tim belum sepenuhnya sempurna dikarenakan masih ada beberapa lini yang minim koordinasi di lapangan hijau. “Jadi lini depan dan bek perlu kita evaluasi dipertandingan berikutnya, karena dari hasil ini meski kita unggul tetapi ada banyak catatan seperti komunikasi antar pemain yang kurang,”tegasnya.
Di pertandingan kedua antara Kayan FC dan RSUD berlangsung imbang, meski pada babak pertama Kayan FC telah pede dengan 1 golnya, namun gol tersebut akhirnya terbalaskan pada babak kedua oleh RSUD. Hingga babak kedua usai skor imbang 1-1.
Manager Kayan FC Putu Dedi Wahyudi menegaskan partandingan perdana skuatnya kurang maksimal. “Sebenarnya permainan sudah cukup baik, penerapan sudah dijalankan kurang lebih 90 persen hanya saja beberapa pemain kita kalah fisik saja karena sebagian juga sebagai perkerja sehingga akan kami benahi di pertandingan berikutnya melawan Tarakan Plaza FC pekan depan,”tambahnya.
Pertandingan lainnya Igor menghadapi Satgas juga menjadi tontonan yang menarik, pasalnya pada babak pertama skuat Igor lebih dominan menguasai lapangan, sedangkan Satgas hanya mampu bertahan dari gempuran Igor. Babak pertama saja Igor sukses mengemas tiga gol sedangkan, Satgas hanya 1 gol yang diciptakan. Babak kedua meski hanya bermodalkan 3 gol dari babak pertama Igor kembali menambah pundi-pundi kemenangan mereka hingga 7 gol sedangkan Satgas hanya mampu melawan dengan 2 buah gol sehingga di babak kedua skor 7-2 untuk kemenangan Igor. (puu/udn)
