TANJUNG SELOR – Aparat gabungan menggelar operasi penyakit masyarakat (pekat), Kamis (18/7) malam. Namun, operasi pekat yang dilakasanakan di Kabupaten Malinau itu diduga bocor.
Operasi gabungan yang terdiri dari Satpol PP Kaltara, Satpol PP Malinau, Kodim 0910/Mln, Subdenpom, Polres Malinau, Disdukcapil Malinau, Dinsos Kaltara, Dinsos Malinau, PN Malinau dan Kejari Malinau itu dimulai pukul 21.00 WITA dan menyasar sejumlah hotel, penginapan dan tempat hiburan malam (THM).
Kepala Bidang (kabid) Ketentraman dan Ketertiban (Trantib) Satpol PP Kaltara, Aspian Noor mengatakan, malam itu tim dibagi menjadi dua regu. “Regu satu saya yang pimpin, regu dua dipimpin pak Hasnan Mutaqim,” ungkap Aspian kepada Radar Kaltara (19/7).
Awalnya, tim satu menyasar ke sejumlah hotel. Hasilnya, tidak ada satupun pasangan mesum ditemukan. Selanjutnya tim menyisir ke sejumlah THM, dan hasilnya tim menemukan ratusan kaleng dan botol minuman keras (miras) dengan berbagai merek.
“Kita temukan puluhan botol miras itu dari salah satu tempat permainan biliar, dan saat kita amankan rumah sudah tidak berpenghuni,” ujarnya.
Sementara, regu dua menemukan tiga orang pengunjung THM yang tidak membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP). Selain itu, regu dua juga menciduk satu orang tersangka pencurian. “Total keseluruhan dari regu satu dan dua ada empat orang yang diamankan,” bebernya.
Kemudian, keempat orang itu langsung digelandang ke kantor Satpol-PP Malinau untuk dilakukan pendataan indentitas lebih lanjut. Operasi pekat sendiri akan terus dilaksanakan, guna terciptanya kondisi yang kondusif di wilayah Kaltara.
“Sebelum di Malinau, kita juga telah melakukan operasi pekat di KTT, dan hasilnya kita juga menemukan puluhan kaleng dan botol miras berbagai merek,” bebernya.
Menurut Aspian, operasi pekat yang dilaksanakan di Malinau itu sudah terlebih dahulu bocor. Hal itu terbukti banyaknya sejumlah THM yang tutup. “Coba saja lihat, tim gabungan itu ada seratusan lebih. Rasanya sangat mustahil kalau operasi pekat itu tidak bocor,” pungkasnya. (*/jai/eza)