TARAKAN – Pelaksanaan kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) untuk cabang olahraga renang untuk tahap pertama sudah dilaksanakan beberapa waktu lalu di Jakarta. Dari hasil tersebut dua atlet Kaltara, yakni Zefanya dan Naufal, sudah mengantongi tiket menuju PON Papua. Namun pada Desember yang akan datang kedua atlet Kaltara akan kembali bersaing sebagai tahap kedua Kualifikasi PON, yang bersamaan dengan Indonesia Open.
Terkait tahap kualifikasi kedua ini, Ketua Umum Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Kaltara Yonatan Yus mengaku tetap optimistis bisa meloloskan atletnya di tahapan ini, mengingat segala persiapan serta tahapan latihan dengan evaluasi yang sudah ia lakukan bersama pelatih terus ditingkatkan. “Di tahap pertama saja atlet kita bisa lolos, kenapa tidak lolos di tahap kedua?,”ujarnya enteng.
Yonatan pun sesumbar jika atletnya selalu bersiap diri. Namun hal ini juga tergatung dari dukungan pemerintah melalui KONI, untuk menyikapi persiapan dari masing-masing cabor ini. “Menjelang PON ini kami harus menyiapkan segala macam yang dibutuhkan atlet selama persiapan, terutama nutrisi. Perlu adanya peralatan tanding. Kalau semua itu tidak didukung para atlet sudah mengeluarkan tenaga tanpa dijamin dengan nutrisi tentu akan sulit,” bebernya kepada media ini.
Selain itu, tolak ukur para atlet juga harus menjadi perhatian dengan mengikuti beberapa kejuaraan yang ada. “Yang pasti atlet membutuhkan itu untuk melihat hasil latihan selama beberapa waktu,” lanjutnya.
Terkait dengan tryout yang dibutuhkan, Yonatan memastikan kedua atletnya sangat membutuhkan hal tersebut. “Kalau kasus Angel sangat berbeda. Angel disiapkan menjelang PON 2016 kurang lebih dua tahun dari 2014. Sedangkan sekarang ini satu tahun menjelang PON berarti maksimal persiapan sekitar 10 bulan. Kita sangat butuhkan tryout tetapi yang kita cari di sini kejuaraan nasional yang mungkin dapat menjadi barometer kita di Kaltara,” tuturnya.(puu/ash)
