Ramaikan Pawai Pembangunan

- Jumat, 19 Juli 2019 | 09:44 WIB

TARAKAN – Pawai pembangunan akan dilaksanakan dalam 31 hari lagi, tepatnya 18 Agustus 2018 terhitung sejak hari ini (19/7). Pendaftaran akan dibuka per 1 Agustus mendatang, tanpa dipungut biaya alias gratis. Oleh karena itu, pastikan tim Anda mulai dipersiapkannya dari sekarang.

Beberapa sekolah ingin menampilkan marching band andalannya, dalam momen pawai pembangunan. Namun berbeda pula dengan pihak Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 7 Tarakan, yang ingin memperagakan baju adat yang ada di Tarakan ini.

Bagian Kesiswaan SMP Negeri 7 Tarakan, Syukur H berterus terang muridnya sangat antusias ingin mengikuti pawai pembangunan yang diselenggarakan pada 18 Agustus 2019.

“Tapi kami belum bahas lebih jauh, karena belum ada surat pemberitahuan yang masuk. Meskipun tidak dipungut biaya tapi pastinya anak-anak butuh minum dan penambahan perlengkapan, nah itu butuh dana (sekolah). Kalau ada surat pemberitahuan, kami bisa sampaikan ke komite dan kepala sekolah untuk dibahas bersama, kategori yang mana bisa kita ikuti,” bebernya kepada Radar Tarakan saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (18/7).

“Saya juga ada lihat di koran Radar. Anak-anak pun sudah ramai membicarakan dan bertanya, pak kita ikut kah? Tapi kami masih menunggu surat. Karena surat pemberitahuan yang nantinya masuk, sebagai bentuk pertanggung jawaban untuk mencairkan dana,” lanjutnya.

Sembari menunggu surat pemberitahuan, ia mengancang-ngancang ingin menampilkan budaya adat asli Tarakan, yaitu Tidung. Apalagi SMP Negeri 7 Tarakan ini memiliki sekitar 200 pasang baju adat Tidung yang kerap ditampilkan saat ada kegiatan.

Dalam momen pawai pembangunan inipun kesempatan pihak sekolah untuk menampilkan sekaligus mempromosikan budaya yang ada di Tarakan. Tak hanya baju adat Tidung, tetapi baju tarian lainnya pun dimiliki oleh sekolah ini. Yang kemungkinan ikut ditampilkan saat pawai pembangunan, sebagai bentuk keragaman budaya dan persatuan yang ada di Bumi Paguntaka.

“Namanya juga pawai pembangunan, jadi kita kenalkan budaya yang ada di Tarakan sekaligus mempromosikan. Tapi yang pastinya kami akan membahas bersama komite dan kepala sekolah dulu. Selain baju adat, kami juga ada penarinya,” jelasnya.

Kendati demikian, besar harapannya agar siswa siswinya dapat berpartisipasi dalam menyukseskan dan meramaikan pawai pembangunan yang kembali digelar setelah vakum tiga tahun lamanya.

“Kalau bisa secepatnya surat dimasukkan ke sekolah, agar kami pun bisa mempersiapkan. Kami setiap hari baca beritanya di koran,” harapnya. (*/one/lim)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X