Sajikan ‘Ulong Da’a’, Tradisi suku Dayak Dataran Tinggi Borneo

- Jumat, 19 Juli 2019 | 09:38 WIB

‘Ulong Da’a’ menjadi salah prosesi penyambutan kedatangan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A.,Ph.D di Kalimantan, Kamis (18/7) kemarin. Kedatangan orang nomor satu di Polri itu dalam agendanya peresmian Mapolda Kaltara. Lalu seperti apakah jalannya prosesi penyambutan dan makna dari tarian tersebut. Berikut liputannya.

RACHMAD RHOMADHANI

PROSESI penyambutan Kapolri di Ibu Kota, Kaltara, Tanjung Selor, Kalimantan Utara (Kaltara), kali ini terbilang cukup istimewa.

Bagaimana tidak?Saat kali pertama kaki Kapolri melangkah ke Mapolda Kaltara pasca turun dari helikopter sekira pukul 09.00 WITA. Alunan musik khas suku Dayak langsung dimainkan dengan piawainya oleh masyarakat suku Dayak yang tergabung dalam sanggar seni dayak Ulong Da’a.

Tak hanya itu, prosesi “Ulong Da’a” yang di dalamnya terdapat tarian perang dan diperagakan secara langsung di hadapan Kapolri oleh dua orang pun mewarnai prosesi penyambutan tersebut.

Sehingga saat itu terlihat cukup jelas dari raut wajahnya Kapolri terkesima akan sambutan yang luar biasa dari masyarakat asli Kalimantan ini.

Dan sembari terus berjalan, Kapolri yang saat itu didampingi oleh Gubernur Kaltara, Dr. H. Irianto Lambrie, Kapolda Kaltara, Brigjen Pol Indrajit dan Danrem 091/ASN, Brigjen TNI Widi Prasetijono dan pihak lain yang tergabung dalam rombongan menuju ke Kampung Adat Dayak.

Namun, cukup jelas terlihat, meski di tengah terik matahari di langit yang cerah. Langkah kaki Kapolri beserta rombongan cukup lamban dan seraya tak ingin segera menghabiskan momen yang terbilang cukup langka itu. Tentunya, dengan sembari memberikan senyuman kepada seluruh masyarakat dan tamu undangan yang hadir kala itu. Hal itu pun kembali membuat semakin hangatnya prosesi penyambutannya kali ini.

Diketahui, Kapolri saat itu dalam prosesi penyambutan juga dipasangkan baju adat. Ya, itu sebagai tanda bahwa masyarakat adat Kaltara menyambut dan menerima kehadiran sang pemimpin.

Tentu, dengan cara itu pun muncul harapan ke depan Kapolri dapat membawa keadilan, kenyamanan dan kedamaian bagi masyarakat. Kemudian, dapat menjadi teladan dan harapan baru bagi generasi muda serta menanamkan semangat untuk membangun Kaltara yang lebih maju.

Tak sampai di situ, Kapolri saat itu kembali melakukan prosesi lainnya. Yakni proses pemotongan rotan atau “Neteg Wei”. Ini syarat sebelum memasuki Kampung Adat Dayak. Dan diketahui, “Neteg Wei” ini biasanya hanya dilakukan oleh pemimpin suku Dayak pada upacara adat “Ngukab Bawang” atau pada saat suku Dayak memasuki kampung atau permukiman baru.

Alhasil, saat semua prosesi itu dilewati oleh Kapolri. Maka, dalam hal ini, Kapolri telah disambut baik sekaligus sebagai bagian dari masyarakat suku Dayak di Kaltara. Kehadirannya saat itu pun diterima dan disambut oleh tokoh-tokoh adat dari berbagai sub suku Dayak yang ada di Kaltara.

Sementara, Panglima Ulong Da’a, Tirusel STP,SE., M.Si menjelaskan, terkait prosesi penyambutan “Ulong Da’a yang di dalamnya terdapat tarian perang. Itu merupakan tradisi penyambutan adat budaya turun temurun yang terpelihara selama ratusan tahun di dataran tinggi Borneo Kaltara.

Pada zaman dahulu, prosesi penyambutan tersebut dilakukan tatkala menyambut kedatangan para kesatria perang atau pemimpin suku Datang yang disegani dan dihormati pasca pulang dari medan peperangan. Dan kini, proses penyambutan itu tetap terus terjaga dan dilestarikan. Tak lain, ini agar terus abadi dan rasa hormat akan tradisi dan nilai-nilai budaya para leluhur suku Dayak.

“Dulunya, tarian ini sifatnya begitu sakral. Tidak sembarang ditampilkan. Hanya, seiring berjalannya waktu, akhirnya tarian ini dijadikan sebagai penyambut oleh tamu-tamu penting,” katanya kepada awak media Radar Kaltara.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X