TARAKAN – Perihal jalan dan drainase tak pernah lepas dari sorotan masyarakat. Dalam hal inipun menjadi pembangunan prioritas dan kerap diupayakan Ketua RT setempat melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (musrenbang).
Tak terkecuali di Jalan Swasembada, RT 61, Kelurahan Karang Anyar, tepatnya daerah Lapangan. Berdasarkan keterangan dari Ketua RT 61, Martina Rante mengatakan luapan air dari drainase berimbas pada kerusakan jalan. Maklum saat musim penghujan, jalan digenangi air dan mengikis konstruksi semenisasi maupun aspal jalan.
Belum lagi di beberapa titik jalan sama sekali belum tersentuh semenisasi. Masih bertekstur tanah, badan jalan pun kerap digenangi air dan becek. Sebenarnya di sisi kiri dan kanan badan jalan difasilitasi drainase. Namun apa daya, tidak menampung debit air ketika hujan.
Maklum siring drainase ini terbilang rendah, belum lagi dipenuhi tumpukan pasir dan tanah. Air pun meluap ke badan jalan.
“Sering digenangi air, jadi jalannya juga rusak. Belum diaspal, kasihan kami sudah berapa tahun di sini tidak diaspal-aspal,” katanya.
Meski kerap diajukan perbaikan melalui musrenbang, namun minim realisasi. Terkadang pula warga setempat inisiatif menimbun jalan dengan tanah liat atau tanah timbunan.
“Kadang juga kami timbun yang lubang-lubangnya. Tapi kalau hujan kan becek lagi,” lanjutnya.
Termasuk akses jalan utama dan tembusan ke daerah Pasir Putih, setiap tahunnya ia mengajukan pengaspalan di beberapa titik yang belum tersentuh. Bosan melewati jalan bergelombang, besar harapannya dalam tahun ini pemerintah dapat merealisasikan usulannya.
“Sudah masuk kelurahan, tapi tidak ada. Itu tembus ke jalan Lili, di Pasir Putih. Jalanan kami saja yang terutama saat ini. Semoga Wali Kota terpilih bisa realisasikan program kerjanya,” harapnya. (*/one/udn)
