TARAKAN – Pelaksanaan kejuaraan Piala Kemenpora U-14 dan U-16 yang masih berlangsung di Stadion Datu Adil sejak beberapa hari ini menjadi tontonan yang sangat menarik.
Bukan hanya bagi pencinta sepak bola dari masyarakat Tarakan saja. Pada saat berlangsungnya pertandingan pada Jumat (12/7), salah satu tokoh sepak bola ternama di tanah air, yakni Peri Sandria, turut menyaksikan anak-anak Kaltara bertanding.
Pria yang akrab disapa Peri ini pun mengatakan kegiatan sepak bola seperti ini wajib dilaksanakan terutama dalam pembinaan kelompok umur.
Sehingga pergantian generasi pemain yang ada di setiap daerah dapat berjalan secara konsisten. “Sebenarnya kita harus melihat ke bawah dahulu baru bisa melihat ke atas. Artinya yang menjadi fokus kita adalah para anak muda yang bertalenta ini dibina secara berkala. Tidak hanya dengan kegiatan kejuaraan saja, harus menyeluruh mulai dari mental mereka saat tampil. Jadi di nasional nanti mereka sudah terbiasa dengan kompetisi,” bebernya kepada media ini.
Selain itu, pria kelahiran Binjai ini juga mengakui peran serta pemerintah daerah maupun provinsi menjadi tolak ukur pembinaan olahraga di suatu daerah. Seperti Kaltara yang saat ini dari hasil pemantauannya beberapa hari, ia melihat banyak potensi yang harus diperhatikan. “Pandangan saya pemain-pemain lokal Kaltara seperti di U-16 ini sudah memiliki kemampuan yang baik. Saya rasa layak untuk tampil di tim nasional. Namun lagi-lagi saya berpesan harus ada peran pemerintah dan terjun langsung ke lapangan melihat potensi yang ada di daerah dan itu wajib,” jelas Peri Sandria.
Peri juga mengharapkan, kompetisi usia dini hingga senior di setiap daerah diharapkan tidak pernah putus. “Beberapa daerah juga mengatakan untuk kompetisi hanya sekali dilaksanakan dan terputus. Nah ini sangat saya sayangkan. Harusnya kompetisi tiap tahun harus dilaksanakan. Sekali lagi ini juga perlu dukungan semua pihak terutama pemerintah. Karena sangat kasihan sekali para pemain punya talenta lalu tidak dijalankan," katanya.
"Harusnya Kaltara memiliki rujukan. Contoh saja Bangka Belitung mereka sampai saat ini terus-menerus mengadakan tarkam untuk mencari bibit-bibit unggulan daerahnya. Itu wajib ditiru,” jelasnya. (puu/ash)