Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Bulungan, mengakui sejauh ini terkait pendapatan asli daerah (PAD) yang bersumber dari sarana dan prasarana (sarpras) olahraga masih jauh dari kata maksimal. Lalu mereka pun melakukan terobosan baru. Berikut ulasannya.
RACHMAD RHOMADHANI
DI tahun ini Disporapar memastikan terkait pengelolaan sarpras guna meningkatkan PAD di daerah ini akan lebih jauh dimaksimalkan. Bahkan, Disporapar pun memiliki target yang cukup besar. Setidaknya PAD yang akan diperoleh dari sarpras itu sebanyak Rp 229 juta per tahunnya.
Kepala Disporapar Bulungan, Riduansyah mengungkapkan bahwa upaya dalam mencapai target tersebut Disporapar memiliki sebuah terobosan baru yakni dengan melibatkan perbankan. Dan terobosan itu dianggap dapat lebih memudahkan masyarakat dalam pembayaran retribusi dari penggunaan sarpras olahraga yang ada di Bumi Tenguyun ini.
“Di sini kita tidak menggunakan sistem manual lagi atau face to face. Melainkan, kita sudah mencoba mengikuti tren kemajuan teknologi. Di mana pembayaran dapat dilakukan melalui SMS Bankking ataupun ATM,” ungkapnya kepada Radar Kaltara saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin (11/7).
Lanjutnya, dengan cara itu sehingga masyarakat selaku pengguna sarpras olahraga yang ada dan dikelola Disporapar tak canggung lagi. Pasalnya, sejauh ini tak ditampik bahwa yang kerap menjadi kendala adalah proses pembayaran retribusi dari sarpras olahraga itu sendiri.
“Ya, namanya manual mungkin ada yang canggung atau justru tak mengindahkannya. Tapi, di sini nantinya akan terprogram secara baik dan tersistematis,” ujar pria yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris DPRD Bulungan ini.
Senada dikatakan, Kepala Bidang (Kabid) Peningkatan Prestasi Olahraga pada Disporapar Bulungan Eros, dengan melibatkan perbankkan. Maka, otomatis itu akan jauh lebih memudahkan masyarakat dalam pembayaran retribusi.
“Cara ini memang sebagai tindaklanjut tentang evaluasi pada program–program sebelumnya. Di samping upaya dalam meningkatkan PAD di daerah ini,” ungkapnya.
Tak hanya itu, lanjutnya, dengan adanya upaya itu sehingga itu pun diharapkan dapat meningkatkan prestasi atlet di daerah ini. Oleh karenanya, ke depan secara perlahan dengan semakin meningkatnya PAD, perbaikan sarpras pun dapat direalisasikan. “Kita tahu sejauh ini realisasi perbaikan sarpras belum dapat dilakukan karena defisitnya anggaran pemerintah,” ujarnya.
“Tapi, diyakini ke depan bila semua berjalan dengan baik. Realisasi perbaikan itu dapat dilaksanakan,” timpalnya.
Ditanya apakah retribusi itu berlaku untuk semua sarpras olahraga, Eros menjelaskan bahwa untuk saat ini diakui belum secara keseluruhan. Melainkan, hanya beberapa aset yang dianggap memiliki potensi besar dalam meningkatkan PAD dan prestasi atlet. “Ada sekitar delapan sarpras yang kami kelola dan tarik retibusinya untuk saat ini,” sebutnya.
Ia berharap, apa yang menjadi angan dan terobosan baru ini dapat berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan. Mengingat, memang sejauh ini minimnya anggaran membuat beberapa sarpras yang ada justru tak maksimal penggunaannya. “Di sini kita berupaya agar potensi PAD dapat maksimal,” ucapnya.
Terpisah, Sekkab Bulungan, Drs. Syafril berharap dengan adanya terobosan baru Disporapar dapat benar pelaksanaannya sesuai dengan apa yang menjadi tujuan awal. Tentunya, pihaknya mendukung sepenuhnya terobosan itu lantaran memang melihat kondisi anggaran yang ada. Maka, memang perlu kembali mendongkrak potensi PAD. Dan salah satunya dari sarpras olahraga yang ada di Bulungan ini.
“Potensi PAD dari sarpras olahraga itu memang ada. Mudahanlah, dengan terobosan baru ini dengan menggandeng perbankkan sehingga dapat berjalan maksimal,” harapnya.
