NUNUKAN – Kepala Bagian Ekonomi dan Pembangunan, Sekretariat Kabupaten (Setkab) Nunukan, Mukhtar mengatakan, Pemkab Nunukan hingga saat ini tidak tinggal diam terkait permasalahan perdagangan lintas batas.
“Untuk mendukung gerakan pedagang lintas batas, Pemkab Nunukan telah bersurat ke Kementerian Perdagangan serta Kementerian Keuangan,” kata Mukhtar.
Sambil melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat, kebutuhan sembako dalam negeri ikut disiapkan. Seperti baru-baru ini ada puluhan peti kemas berisi sembako dalam negeri masuk ke Nunukan.
Menurutnya, untuk kebutuhan di pasar yang kurang saat ini, hanya gula pasir. Sedangkan minyak makan dan sembako lainnya telah disiapkan para pedagang dalam negeri. Untuk gula sementara dicoba untuk dibawa masuk ke Nunukan, dengan harga Rp 10 ribu per kilogram (kg).
Sebelumnya gula dalam negeri sempat masuk ke Nunukan, namun diketahui sang agen menarik kembali lantaran tidak mampu bersaing dengan harga gula dari Tawau, Malaysia. Namun saat ini, gula dari Malaysia mulai langka. Karena itu gula dalam negeri diprediksi akan lebih mudah diterima warga Nunukan. “Akan dicoba dulu beberapa kontainer, karena pengusaha dari Surabaya, bahkan langsung dari pabrik, mampu menyiapkan,” ujarnya.
Jika hal ini dapat bertahan dan tidak diganggu perdagangan lintas batas, maka dapat berjalan seperti biasa, toko pengecer pun tidak sulit mengambil barang di agen. “Kalau untuk kepentingan bisnis segelintir orang, tentu akan menguntungkan satu pihak. Sekarang mari kita bicara kepentingan masyarakat banyak,” ungkapnya. (nal/ash)