Markah Jalan Mulai Pudar

- Jumat, 12 Juli 2019 | 10:51 WIB

TARAKAN - Memudarnya markah jalan zebra cross jalan pada beberapa kawasan jalan kota padat kendaraan, menimbulkan keluhan bagi masyarakat. Hal tersebut dikarenakan, tidak memudarnya markah jalan dan zebra cross tersebut, membuat masyarakat kesulitan mencari tempat penyeberangan yang aman mengingat hilangnya garis tersebut.

Seperti yang dialami, Mathiew (24) warga RT 12 Kelurahan Karang Anyar, Tarakan Barat. Ia mengungkapkan, dirinya kerap mengalami kesulitan saat hendak menyeberang jalan. Hal itu dikarenakan, sulitnya mencari garis penyeberangan atau zebra cross yang sebagian besar sudah terhapus total. Menurutnya kondisi tersebut banyak terjadi pada sepanjang Jalan Jenderal Sudirman.

“Sering kalau jogging kesulitan mau nyeberang jalan. Soalnya tidak ada zebra cross. Sepertinya sudah terhapus semua. Mau tidak mau, pas mau menyeberang cari pemisah jalan dulu baru bisa. Selama jogging, baru satu saya lihat zebra cross di Jalan Jenderal Sudirman. Itu pun sudah pudar,” ujarnya, kemarin (11/7).

Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Tarakan Hamid Amren menerangkan saat ini pihaknya mengupayakan penanganan markah jalan yang telah memudar. Ia mengaku sejak telah mengajukan penanganan tersebut. Hanya, saat ini pihaknya masih menunggu kucuran anggaran.

“Memang sebagian besar jalan kota sudah memudar. Kami telah mengajukan perbaikan markah khususnya pada jalan berstatus kota, seperti Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Ladang dan Sei Kapuas. Saat ini kami masih menunggu anggaran. Dengan kondisi yang terbatas ini, memang harus diakui markah itu sudah beberapa tahun tidak dilakukan pembaruan,” tuturnya.

Lanjutnya, dengan keadaan yang cukup terbatas pihaknya hanya dapat menargetkan melakukan penanganan secara bertahap. Hal itu dikarenakan biaya pengecatan yang dinilai memerlukan biaya cukup besar. “Kemarin kami hitung-hitung Rp 200 juta itu tidak cukup untuk biaya pengecatan 1 km jalan. Hanya sekitar 600 sampai 800 meter saja, hal ini karena cat yang dipakai adalah cat khusus dan metode pengecatannya tidak sembarang, melainkan menggunakan mesin,” terangnya.

Pudarnya markah jalan ini terjadi di banyak tempat di Tarakan, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Ladang, Jalan Kusuma Bangsa, Jalan Pulau Irian, Jalan Sumatera dan Jalan R.E. Martadinata yang totalnya kurang lebih 15 km. Kalau 800 meter bujetnya Rp 200 juta,  kalikan saja dengan total panjang jalannya,” tuturnya.

Lanjutnya, penanganan markah jalan berstatus kota, pihak berharap masyarakat dapat memaklumi keterbatasan tersebut. Mengingat alokasi anggaran untuk Dishub saat ini sangat terbatas. Sementara itu, selain memudarnya markah jalan, juga terdapat masalah lainnya yang juga membutuhkan penanganan.

“Tahun ini anggaran Dishub bisa dikatakan belum membaik, tetapi sudah diusulkan untuk anggaran markah jalan sekitar Rp 150 juta dan rambu Rp 100 juta, semoga bisa diakomodir dengan baik dan sesuai yang diharapkan,” imbuhnya. (*/zac/lim)

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X