Perlu Solusi Persoalan Perikanan dan Kelautan

- Kamis, 11 Juli 2019 | 09:40 WIB

TARAKAN – Sebagai salah satu produk unggulan pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari nonmigas, hasil perikanan dan kelautan di Kaltara perlu dilakukan sosialisasi dan pemahaman lagi kepada masyarakat, pelaku usaha dan pihak-pihak terkait di dalamnya berkaitan dengan aturan dan regulasi salah satu komoditi unggulan Kaltara tersebut.

Itu diungkapkan Wali Kota Tarakan, dr. Khairul, bahwa perlunya memberikan pemahaman dan sosialisasi kepada masyarakat khususnya nelayan, pengusaha perikanan dan pihak-pihak terkait di dalamnya. Mengingat komoditi hasil perikanan dan kelautan di Kaltara menimbulkan banyak kepentingan karena merupakan salah satu pendorong ekonomi di Kaltara terutama di Tarakan.

“Masyarakat harus memahami apa tujuan pemerintah memberikan pembatasan, memberikan regulasi dan semacamanya pada sektor perikanan dan kelautan, bila nanti ada pro dan kontra pemerintah bersama instansi duduk bersama untuk mencari solusi bersama, intinya bisa berjalan beriringan. Dari sisi aturan tidak melanggar dan dari sisi produksi perikanan tetap terjamin baik sisi kualitas dan kuantitas,” ujarnya.

Sejauh ini pengawasan pemerintah terkait penyakit ikan sudah dilakukan dengan menggandeng pihak-pihak terkait seperti TNI, Polri, Bea Cukai dan instansi terkait. Termasuk ikan yang akan diimpor maupun diekspor. “Untuk menyelesaikan persoalan yang ada saat ini kita sudah membuat roadmap, dari hasil pemetaan tersebut nantinya bisa menjadi bahan perbaikan kita setiap tahunnya,” tuturnya.

Terpisah, Kepala BKIPM Tarakan, Umar mengatakan pihaknya menggandeng komunitas pecinta ikan di Tarakan dalam membantu BKIPM Tarakan dalam pengawasan ikan. Termasuk masuknya ikan berbahaya dan penyelundupan ikan dilindungi.

“Edukasi dan sosialisasi kepada stakeholder dan masyarakat berkaitan dengan karantina, mutu dan standar perikanan sudah kita lakukan, termasuk di dalamnya berkaitan dengan permasalahan lingkungan hidup yang berkaitan dengan ekosistem perairan,” ungkapnya.

Terkait permasalahan lingkunganya, persoalan sampah menjadi salah satu hal yang perlu dicari jalan keluarnya, mengingat sepanjang perairan di area pantai amal maupun pemukiman penduduk banyak sampah plastik yang ditemukan, bila dibiarkan tentu hal tersebut dapat mengganggu ekosistem perikanan,.

“Jika dibiarkan bertahun-tahun akan melebihi ambang batas, akhirnya tidak bisa dikonsumsi lagi, seperti kerang laut. Seperti kita ketahui kerang hidupnya di lumpur, bila sudah terkontaminasi dengan logam berat dan limbah plastik, suatu saat tidak bisa lagi di konsumsi. Saat ini kita sudah melakukan sosialisasi ke masyarakat, untuk tidak membuang sampah plastik ke laut,” pungkasnya. (jnr/eza)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X