TARAKAN – Termasuk dataran rendah, sebagian daerah RT 05 Kelurahan Karang Balik ini langganan banjir. Hujan dengan intensitas lebat, beberapa titik di daerah setempat dalam sekejap pun tergenangi air. Maklum drainase di lingkungan RT 05 dan RT 06 ini dangkal.
Dikatakan Ketua RT 05, Ardhiyanti, minimnya perawatan drainase, tumpukan pasir pun mengendap di dalam drainase. Tak hanya dipadati pasir dan tanah. Drainase juga ditumbuhi gulma.
Selain itu, arus air dari daerah RT 04 yang bermuara di lingkungan RT 05 dan RT 06 ini terhalang pipa. Tepat di mulut jembatan. Aliran air pun melambat. Ketika hujan, aliran air tidak lancar dan debit air tidak tertampung. Alhasil air meluap ke badan jalan di daerah Gang Melati. Padahal drainase cukup lebar, yakni sekitar dua meter. “Aliran dari RT 04 menuju RT 05 dan RT 05 terhalang pipa besar dan pipa lainnya di mulut jembatan. Itu yang menyebabkan air meluap,” jelasnya.
Air luapan tak hanya menggenangi badan jalan. Luapan air pun masuk ke rumah warga setempat. Tak heran selalu membuat warga setempat merasa was-was ketika hujan, tepatnya saat malam hari. Dipenuhi gundukan pasir dan tumbuhan rerumputan atau gulma, ketinggian drainase tersisa sekitar lima puluh centimeter. Permasalahan ini kerap dibawanya ke Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).
Termasuk daerah langganan banjir, tentu ia berharap Kelurahan Karang Balik, khususnya lingkungan RT 05 ini mendapatkan perhatian lebih serius. Paling tidak usulan musrenbang diikuti dengan realisasi, seperti perawatan drainase. “Harapan kami kepada bapak Wali Kota agar dapat merespons keluhan masyarakat, terkait dengan penanganan banjir,” harapnya. (*/one/fly)