Antisipasi Banjir, Keruk Sedimen di Sungai

- Rabu, 10 Juli 2019 | 09:25 WIB

NUNUKAN – Sebagai upaya untuk mengantisipasi terjadinya banjir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan kini lakukan pengerukan material atau pecahan dari batuan, mineral dan material organik yang terdapat di dasar sungai atau yang disebut sedimen, di sepanjang Sungai Bolong yang panjangnya lebih dari 1 kikometer (km), Selasa (9/7).

Alat berat pun diturunkan guna mengeruk longsoran-longsoran material di beberapa titik di tepi sungai. Selain itu, pengerukan sampah dari warga sekitar juga dilakukan sehingga ke depannya diharapkan tidak terjadi kembali luapan air sungai di beberapa wilayah yang terdampak.

Kasubid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan Hasan mengatakan, tentu hal ini dilakukan sebagai upaya untuk meminimalisir genangan, juga supaya melancarkan pembuangan air agar tidak terjadi penyumbatan. “Ya, ini dilakukan sebagai salah satu upaya dalam penanggulangan bencana banjir di Nunukan khususnya di kecamatan Nunukan. Diterjunkanlah satu unit alat berat untuk melakukan pengerukan,” ungkap Hasan.

Hasan juga berpendapat penyebab banjir itu bukan hanya sedimen saja, namun juga perilaku masyarakat yang harus diubah dengan tidak membuang sampah ke sungai, sehingga tidak menyumbat aliran air. Padahal pemukiman di sekitar sungai saat ini sangat rawan terdampak banjir akibat tingginya curah hujan dan pendangkalan sungai akibat longsoran-longsoran material di beberapa titik di tepi sungai.

“Ya, ditambah lagi dengan sampah dari warga sekitar yang dibuang menjadi salah satu faktor. Jadi kami sekalian imbau jangan membuang sampah ke sungai, nanti percuma kami keruk tapi masyarakat tetap buang sampah ke sungai. Bagaimana aliran air sungai mau lancar kalau kebiasaan ini tidak dirubah ” imbau Hasan.

Sebelumnya, hujan yang mengguyur Nunukan sejak Senin (8/7) dini hari hingga pagi mengakibatkan genangan air dan merendam puluhan rumah dengan ketinggian 20 sampai 100 cm. Akibat itu pula, lebih dari 70 rumah sempat terancam banjir.

Kendati begitu, warga tidak ada yang mengungsi. Warga lebih memilih bertahan di rumah mengamankan barang-barang yang sudah terendam banjir. Sementara itu, daerah yang terparah terdampak banjir diantaranya Jalan TVRI, Jalan Antasari, Jalan Angkasa, Jalan Pelabuhan Baru, Jalan Pasar baru dan Pangkalan Posal. (raw/fly)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X