Air Baku Keruh, Akses Air Bersih Terganggu

- Rabu, 10 Juli 2019 | 09:23 WIB

NUNUKAN – Banjir yang terjadi Senin (8/7) lalu, ternyata berdampak pada air baku yang dikelola Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Nunukan. Dengan keruhnya air baku tentu membuat pasokan air bersih yang mengalir ke pelanggan terganggu.

Kendati begitu, PDAM Nunukan terus berusaha mengolah air baku yang keruh di atas ambang batas tersebut tetap menjadi air bersih. Bahkan, hari ini (10/7) air sudah dipastikan normal atau bersih kembali tanpa adanya keruh.

Sejumlah warga memang mengeluh atas keruhnya air PDAM yang dipergunakan sehari-hari. Seperti yang diungkapkan Santi, warga Jalan Pelabuhan Nunukan Timur. Santi mengaku, air yang dipergunakannya untuk mencuci menggunakan air PDAM. Ia terpaksa menunda mencuci baju berwarna putih karena keadaan air sedang keruh.  “Ya, didalam bak itu, airnya gelap agak kekuningan. Jadi takut juga kita nanti berimbas ke baju putih yang mau kita cuci,” keluh Santi.

Tak ingin mengeluh banyak, Santi hanya berharap pihak PDAM segera kembali menyalurkan air bersih. Meski hanya digunakan mandi dan mencuci, Santi tetap mengharapkan air yang tidak keruh. “Saya rasa semua juga ingin gunakan air yang bersih meski hanya digunakan mandi dan mencuci saja. Semoga sajalah cepat normal lagi,” harap Santi.

Menanggapi persoalan tersebut, Direktur PDAM Nunukan Masdi mengatakan, instalasi pengolahan air terus berupaya memproduksi air bersih. Bahkan Masdi sendiri memastikan hari ini (10/7), air bersih kembali akan mengaliri pelanggannya. “Ya, tentu kita terus berupaya. Terakhir saya dapatkan informasinya air sudah normal kembali, artinya warga sudah akan dialiri air bersih lagi besok (hari ini, Red),” ungkap Masdi kepada media ini ketika diwawancarai Selasa (9/7).

Masdi menegaskan, keruhnya air bukan tanpa sebab, apalagi ia mengaku PDAM sudah didukung dengan alat canggih pengolah air menjadi bersih. Ada banyak faktor penyebab air keruh diantaranya, air baku di embung keruh dikarenakan curah hujan tinggi di hulu.

Kemudian, keruhnya air juga bisa disebabkan oleh banjir yang membuat pipa pelanggan lepas. Tak hanya itu, kebocoran pipa pelanggan di lapangan juga bisa menjadi penyebab keruhnya air. Sementara itu, Masi memang mengaku dalam beberapa hari kemarin, air embung PDAM keruh terdampak banjir. Kekeruhan air bahkan diatas ambang normal.

“Air di embung sempat keruh diatas ambang batas. Keruhnya sampai angka 900 kekeruhan, untuk normal ambang batas 500. Tapi sudah diupayakan penormalan dan kita pastikan segera normal. Coba di cek lagi, kami pastikan air sudah kembali normal,” pungkas Masdi. (raw/fly)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X