UNTUK membantu fakir miskin di Kota Tarakan, Baznas Tarakan bukan hanya melaksanakan program pendidikan, kesehatan, ekonomi dan keagamaan, tetapi juga di bidang sosial. Salah satunya adalah memelihara lansia terlantar yang tidak memiliki keluarga alias sebatang kara. Seyogianya lansia atau yang lebih sering disebut dengan orang tua jompo itu dipelihara sendiri oleh Baznas Tarakan. Namun karena belum memilki fasilitas panti untuk menampung mereka, maka Baznas Tarakan bekerja sama dengan panti jompo yang ada di Jembatan Besi Lingkas Ujung untuk menampung sementara lansia tersebut. Pembiayaan sepenuhnya ditanggung oleh Baznas Tarakan. "Baznas belum punya panti sendiri, sehingga kami harus titipkan dulu di panti jompo yang ada, yang pembiayaannya tetap dari Baznas. Insyaallah jika panti Baznas sudah tersedia nantinya akan kami pelihara sendiri," ujar Ketua Pelaksana Baznas Tarakan Syamsi Sarman kepada Radar Tarakan. Dikatakan Syamsi, ada beberapa alternatif yag sedang diupayakan Baznas untuk menyediakan panti tersebut. Pertama, melalui Pemkot Tarakan, ia ingin mengelola beberapa aset Pemkot yang ada untuk dijadikan panti atas biaya operasional Baznas Tarakan. “Kalaupun tidak bisa kami akan mengupayakan fasilitas sendiri dengan aset yang ada yaitu wakaf rumah dari warga yang diserahkan kepada Baznas Tarakan beberapa waktu lalu,” ujarnya. Intinya kata Syamsi, akan berusaha agar Baznas bisa memiliki panti sendiri. Panti itu akan difungsikan serbaguna dan terpadu, selain untuk panti jompo, panti anak yatim terlantar dan sebagi rumah singgah untuk orang-orang terlantar yang sementara ditampung sebelum dipulangkan ke tempat asalnya. "Selama ini kami terpaksa titp-titip aja, karena belum ada tempat sendiri, tapi mudah-mudahan nantinya bisa punya tempat sendiri," harap Syamsi. (adv/har)