Proyek Jalan, Ancam Kesehatan Jalan

- Senin, 1 Juli 2019 | 12:48 WIB

TARAKAN - Adanya pengerjaan jalan yang berada  di Jalan Bhayangkara RT 60 Kelurahan Karang Anyar menimbulkan keresahan tersendiri bagi pengendara yang melintas. Pasalnya, adanya pengerjaan jalan tersebut menghasilkan banyaknya debu dari truk pengangkut pasir. sehingga banyak masyarakat yang terganggu karena debu tersebut.

Zulnaini (36) seorang warga setempat mengaku kerap mengalami sesak napas karena banyaknya debu berterbangan. Sehingga dengan kondisi itu ia dan warga lainnya berharap hal tersebut dapat menjadi perhatian pemerintah.

"Sejak pengarjaan jalan itu banyak debu. Itu karena truk keluar masuk angkut tanah. Biar disiram air juga tidak mempan karena debu ini asalnya dari truk yang datang kerena tanah yang jatuh dari baknya. Jadi mungkin ada perhatian sedikitlah supaya mungkin sopir truk ini bisa dikasi imbauan menutup angkutannya," terangnya.

Sementara itu ketua RT 60 Djoko menerangkan pihaknya sudah melaporkan keadaan tersebut kepada dinas terkait. Namun, hingga saat ini belum terlihat adanya upaya penanganan dari pemerintah kota. Ia menerangkan, meski pengerjaan tersebut demi mempermudah akses masyarakat, namun pengerjaan tersebut dapat dilakukan sesuai standar operasional prosedur. Dengan begitu, pengerjaan jalan tersebut tidak menyebabkan dampak bagi lingkungan sekitar.

"Warga tentu sangat berterima kasih yang sebesar-besarnya atas perbaikan jalan ini. Tapi ada baiknya pengerjaan sesuai SOP. Mungkin memang sepele kalau cuma debu. Tapi kalau pengerjaannya setahun tidak selesai-selesai bisa kena asma semua satu kampung. Sedangkan baru 4 bulan saja sudah ada yang sakit," tukasnya. 

Ia menerangkan, jika dirinya berencana melakukan konfirmasi kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk meminta solusi dari masalah tersebut. Karena menurutnya, beberapa instansi terkait sudah tidak dapat berbuat banyak terkait masalah tersebut.

"Kami ada rencana konfirmasi ini ke DLH, mungkin DLH bisa sedikit memberikan solusi atau menangganinya. Karena sejauh ini dinas PU dan pihak kelurahan mungkin memiliki wewenang cukup terbatas," terangnya.

Meski demikian, ia mengaku warga setempat juga merusaha mengurangi debu setiap harinya dengan cara menyiram. Walau begitu, melakukan penyiraman tidaklah cukup tanpa adanya dukungan pekerja untuk menghasilkan debu.

"Setiap hari warga juga berupaya menyiram jalanan dengan air. Tapi memang dalam hitungan menit jalannya langsung kering. Selai itu kalau truk lewat, ada debu baru lagi. Makanya kami meminta bantuan untuk kerja samanya. Karena kalau air bisa menghentikan debu, kami tidak akan meminta bantuan kemana-mana," ujarnya. (*/zac/udn)

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X