PPDB, Orangtua Hampir Pingsan Menunggu Antrean

- Rabu, 26 Juni 2019 | 10:32 WIB

TARAKAN – Hari kedua pendaftaran peserta didik baru (PPDB) di beberapa SMA Negeri Tarakan masih dipadati calon peserta didik dan para orang tua.

Terbukti, tidak sedikit orang tua yang berdesak-desakan hanya untuk mendapatkan nomor antre pendaftaran dan beberapa juga mengeluhkan tahapan pendaftaran yang cukup menyulitkan.

Orang tua calon peserta didik, Juliani (43) mengungkapkan jika panitia PPDB sangat tidak siap dalam melaksanakan pendaftaran. Terbukti, kurangnya jumlah panitia, menjadi penyebab calon pendaftar harus berdesak-desakan.

Padahal, ia sengaja datang ke sekolah di pagi hari dengan maksud agar tidak berdesakan dalam mengantre. Namun tetap saja, banyaknya pendaftar membuat ia harus merasakan sengitnya perjuangan mencari nomor antrian.

"Saya tinggal di kelurahan RT 53 Kelurahan Karang Anyar. Jaraknya dari rumah ke sini 2 kilo lebih. Padahal sudah sengaja datang jam 06 untuk menghindari desak-desakan akhirnya merasakan juga," tuturnya.

Senada dengan Nurafni (39), salah seorang warga Kelurahan Sebengkok Tiram mengaku hampir pingsan karena terlalu lama berdiri. Menurutnya, sistem penyerahan berkas hanya melalui satu tahap saja sehingga, pendaftar tidak perlu berdiri untuk menunggu hasil perhitungan jarak antara rumah ke sekolah.

 

"Saya tadi pusing saja karena belum sempat sarapan tadi pagi. ini kan pendaftarannya 2 tahap. Pertama ngantre penyerahan berkas dulu, habis itu selesai diperiksa disuruh antre lagi, di depan kelas untuk pengukuran jarak rumah ke sekolah. Seharusnya pengukuran jarak ke sekolah bisa dilakukan sekaligus saat penyerahan berkas. Jadi orang tua tidak perlu menunggu sambil berdiri,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kaltara Wilayah Tarakan Ahmad Yani menerangkan, PPDB SMA hari kedua berjalan cukup lancar. Ia mengakui memang saat ini sistem pendaftaran terlihat belum maksimal. Meski demikian, ia menerangkan hal tersebut dilakukan agar tingkat ketelitian verifikasi bisa betjalan maksimal

"Alhamdulillah hari kedua berjalan cukup lancar. Meskipun laporannya tadi pagi berdesak-desakan. Mungkin itu yang perlu dibenahi selanjutnya, meski begitu ketatnya proses dilakukan sebagai upaya agar verifikasi bisa dilakukan lebih teliti agar nantinya tidak ada kekeliruan dalam pendataan," ungkapnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, setelah berakhirnya PPDB pihaknya akan mengumpulkan semua perwakilan sekolah, guna melakukan evaluasi dari sistem penerimaan tersebut. Walau begitu, menurutnya PPDB tahun ini sedikit lebih tertib daripada tahun lalu. Sehingga ia berharap proses tersebut dapat berjalan lancar hingga 28 juni mendatang.

"Mengakui memang masih banyak mekanisme yang harus dibenahi. Walau begitu, setiap sekolah juga memiliki kemampuan terbatas dalam melayani banyaknya pendaftar. Nanti akan kami bahas apa saja yang menjadi masalah pada PPDB tahun ini. Sehingga itu akan menjadi evaluasi kita di tahun berikutnya," pungkasnya.

KPAI TERIMA 19 ADUAN PPDB

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menerima beragam keluhan orang tua siswa terkait PPDB. Mayoritas bingung dengan petunjuk teknis yang diberikan pemerintah daerah. Ada juga aduan tidak meratanya persebaran sekolah negeri.

 

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X