Lebih Dekat Bersama Benny Sudarsono Pj PN Tanjung Selor

- Rabu, 26 Juni 2019 | 10:06 WIB

Benny Sudarsono merupakan pria kelahiran Jakarta, 14 Desember 1978. Dan saat ini sosoknya dipercaya sebagai penjabat (Pj) Pengadilan Negeri (PN) Tanjung Selor. Pengalaman selama bekerja sendiri diakuinya kerap menggunakan filosofi panjat pinang. Apa makna filosofi itu? Berikut ulasannya.

RACHMAD RHOMADHANI

MURAH senyum. Itu juga seakan menjadi salah satu ciri khas dari sosok Benny Sudarsono selaku Pj PN Tanjung Selor yang baru ini.

Pria yang akrab disapa Benny ini memang acap kali tersenyum dan dilanjutkan tertawa tatkala melakukan perbincangan. Apalagi, memang dalam perbincangan itu menyentuh dalam persoalan perjalanan karir kehidupannya yang amat beragam.

Dan penulis sendiri yang saat itu berkesempatan untuk kali pertama bertemu ayah dari empat orang anak ini pun, tak tertinggal dengan gaya atau kebiasannya tersebut.

Ia yang saat itu duduk bersantai  pun pertama mulai berbincang tentang perjalanan karir hidupnya. Ini tentunya setelah sebelumnya memberikan sambutan hangat kepada penulis.

“Tahun 2002 menjadi awal saya mengikuti tes calon hakim kala itu. Dan saat itu saya ikut melalui jalur khusus atas rekomendasi dari kampus pasca adanya terobosan dari Departemen Kehakiman,’’ ungkapnya sembari berkata dalam prosesnya sejatinya ada juga jalur umum.

Lanjutnya, dari hasil seleksi calon hakim itu. Yang mana, satu angkatan saat itu ada sekitar 400 orang yang dinyatakan lulus. Ini tentunya dari ribuan pendaftar yang saat itu tengah bersama mengadu nasib.

“Dari jalur khusus itu saya lulus. Tepatnya, saya saat itu langsung menjadi salah satu calon anggota hakim di Pengadilan Negeri Sukabumi. Dan di Sukabumi baru mulai melaksanakan tugas awal di 2003 hingga akhir 2005,’’ ujarnya.

Lebih jauh dikatakannya, pasca berkahir tugas di Sukabumi. Kemudian, mutasi tugas ke Sulawesi Selatan (Sulsel), tepatnya di Kabupaten Takalar. Di sana, ia menjadi hakim pun terbilang cukup lama yakni selama periode 2005 – 2009.

“Diketahui, Kabupaten Takalar ini sendiri merupakan wilayah timurnya dari Makassar yang diketahui kota besar,’’ katanya.

Tak hanya itu, dalam perbicangannya itu juga, ia menyebutkan kembali tentang tugas lanjutanya. Kali ini di Provinsi Bali, tepatnya di Kabupaten Gianyar sejak 2009 - 2013.

“Jabatan saya tetap sama seperti sebelumnya sebagai anggota hakim,’’ ucapnya seraya berkata mutasinya itu ibarat dari wilayah Timur ke Tengah.

Adapun, tugas sebagai anggota hakim tak berhenti di situ. Saat ini mutasinya mengarah ke wilayah barat. Tepatnya di tahun 2003–2016, ia mengabdikan dirinya di Subang, Jawa Barat (Jabar).

“Dan terakhir kemarin sebelum ke sini (Kaltara). Saya tugas di Pengadilan Negeri Malang, itu 2016 – 2019,’’ jelasnya.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X