Hujan Deras Terus Terjadi hingga Juli

- Rabu, 26 Juni 2019 | 09:58 WIB

NUNUKAN - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Nunukan memprediksi curah hujan yang terjadi beberapa hari terakhir akan terus berlanjut dalam beberapa pekan ke depan. Cuaca saat ini masuk kategori cuaca ekstrem, sebab hujan yang terjadi secara terus-menerus.

Itu diungkapkan Forecaster BMKG Nunukan, Taufik kepada media ini. Ia melanjutkan, beberapa hari terakhir, curah hujan memang meningkat. Sehingga, cuaca saat ini perlu diwaspadai, baik potensi terjadi banjir hingga dampak cuaca terutama untuk yang di daerah perairan. “Ya, kondisi hujan ini diperkirakan akan terjadi hingga Juli,” ungkap Taufik.

Taufik mengatakan, cuaca buruk ini terjadi diakibatkan adanya tekanan rendah di Utara Filipina dan daerah belokan angin wilayah Kaltara dan sekitarnya serta kelembapan udara yang tinggi. Itu berdasarkan data synoptic menyebabkan pertumbuhan awan konvektif yang berpotensi menyebabkan hujan meningkatkan dibulan Juni dan juli.

Hal ini perlu diperhatikan dan waspada potensi bahaya banjir di beberapa titik lokasi yang terindikasi rawan banjir. Kemudian dengan kondisi hujan yang terjadi disertai angin kencang, sehingga kondisi laut turut berpengaruh dengan gelombang tinggi. Jika terjadi hujan, maka kondisi laut akan turut berubah dan perlu waspada ketika terjadi hujan.

Dia menambahkan, kondisi gelombang saat ini sudah mencapai angka 1 hingga 2 meter. Angka tersebut sudah termasuk bahaya. Karena kondisi gelombang normal hanya mencapai angka 0,25 sampai 0,5 meter.  “Dampak peralihan cuaca di sini terlihat seperti sering terjadinya guntur dan petir hingga terjadinya hujan,” kata Taufik.

“Hal ini juga sebagai informasi untuk diwaspadai. Jika terjadi hujan, sebisa mungkin tidak dulu melakukan aktivitas di luar rumah, karena cuaca bisa menjadi sangat ekstrem dan membuat hujan semakin lebat” tambah Taufik.

Sejauh ini, dampak dari hujan yang terus-menerus terjadi sudah terlihat di sejumlah kecamatan lainnya bahkan di Kecamatan Nunukan sendiri. Sejumlah daerah sudah terancam banjir. Jembatan banyak yang ambruk dan sejumlah petani rumput laut juga banyak mengalami kerugian karena bentangan rumput laut mereka terbawa arus deras sungai hingga ke lautan.

Sejumlah fasilitas juga banyak yang terendam air, seperti tempat pelayanan masyarakat, sekolah juga ada yang ikut terancam air akibat banjir Akibatnya pelayanan masyarakat dan aktivitas sekolah terhambat. (raw/zia)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X