Kuota Penuh Bagi Pendaftar Anak TKI

- Rabu, 26 Juni 2019 | 09:54 WIB

NUNUKAN – Kuota tak mencukupi, sejumlah anak yang memiliki orang tua berstatus tenaga kerja Indonesia (TKI), tidak lagi dapat mendaftar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Nunukan. Padahal sebelumnya  telah disiapkan asrama untuk pelajar berasal dari luar pulau Nunukan, termasuk mereka yang berasal dari negara Malaysia.

Seperti yang diungkapkan, salah seorang keluarga anak TKI yang ingin mendaftar di SMK 1 Nunukan, Jumardi. Ia mengakui anak yang bersal dari Tawau, tidak bisa diterima dan diminta untuk mencari sekolah lain, selain SMK 1 Nunukan.

“Info ini dari guru yang menyampaikan bahwa tidak bisa lagi menerima anak dari Tawau, Malaysia,” kata Jumardi.

Namun ia juga belum mencari kebenaran informasi tersebut. Karena sebelumnya pernah ada anak TKI yang bersekolah di SMK Negeri 1 Nunukan. Karena disediakan asrama tempat tinggal dan saat ini yang tinggal pun mayoritas anak TKI.

Menurutnya, perlu ada kebijakan yang dilakukan oleh pihak sekolah untuk tetap menerima anak TKI yang ingin bersekolah di SMK Negeri 1 Nunukan. Terlebih lagi sudah disiapkan asrama sehingga tidak perlu harus mencari tempat tinggal lain.

“Asrama itu dekat dengan sekolah, jadi tidak perlu anak TKI tinggal di luar,” ujarnya.

Ia pun berpikir, jika tidak bersekolah di SMK Negeri  Nunukan, mau tak mau  harus mencari tempat tinggal lain dan sekolah yang lain. Karena selain SMK masih banyak sekolah lain yang bisa menerima, seperti sekolah swasta. Namun, sebelum masuk ke sekolah swasta, ia masih berharap sang anak mencoba masuk negeri. “Orang tua pasti mencarikan sekolah anaknya yang mudah dilakukan pengawasan, karena tinggal berjauhan,” tuturnya.

Sementara, Ketua Panitia Pelaksanaan Penerimaan Perserta Didik Baru (PPDB) SMK Negeri 1 Nunukan, Jatmiko mengatakan, untuk anak TKI yang ingin mendaftar di SMK Nunukan, tidak dapat diterima lagi. Karena kouta siswa yang ada di Nunukan cukup banyak.

“Dari Tawau itu, memang tidak diterima lagi. Jadi harus mencari sekolah lain,” kata Jatmiko.

Lanjut dia, untuk pelajar yang dari Tawau, Malaysia. Bisa bersekolah di SMK Negeri 1 Sebatik atau SMK lainnya yang ada di Sebatik. Pelajar dari Tawau, Malaysia tidak diterima lagi. Karena merupakan kebijakan yang dilakukan untuk pemerataan.

Dia menjelaskan, untuk di Pulau Nunukan sendiri, siswa yang lulus SMP telah memenuhi target. Jika tetap diterima dari Tawau, Malaysia. Kemungkinan ada siswa SMP yang dari Nunukan tidak diterima dan tidak bersekolah.

“Kami hindari jangan sampai anak Nunukan tidak ada yang bersekolah di SMK. Jika menerima siswa dari luar Sebatik,” ujarnya.

SMK Negeri  1 Nunukan, ingin menerima pelajar di 2019 sebanyak 360 pelajar. Dengan jurusan sebanyak 6 jurusan. Untuk sistem penerimaan disusun berdasarkan nilai tertinggi hingga nilai terendah karena SMK tidak menggunakan sistem zonasi. (nal/zia)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X