Kolonel AL Pertama yang Kembali ke Masyarakat dari Wilayah Perbatasan

- Selasa, 25 Juni 2019 | 21:55 WIB

Bergabung dengan TNI Angkatan Laut selama 30 tahun lebih bukanlah waktu yang singkat. Apa sajakah yang menjadi pengalaman dari seorang Kolonel Laut (P) Nur Muharam Hawani Eko P ? Bagaimana kesan dan  pesannya, berikut penuturannya.

RIRIS SONIA SIHOMBING, Tarakan

TERHITUNG pada 1 Juli mendatang, Kolonel Laut (P) Nur Muharam Hawani Eko P, Koarmada II Lantamal XIII Tarakan resmi pensiun dari kedinasan. Selama 30 tahun ini, ia bergabung untuk TNI AL.

 Penugasan terakhirnya pun berlabuh di perbatasan. Sejak 2016 lalu, suami  Yeti Utami, SSen., M.Pd., ini Tour of Area (TOA) ke Lantamal XIII Tarakan. Berpindah dari satu daerah ke daerah lain sudah bukan hal yang asing lagi. Meski demikian, Ayah dari Eko Nuriman Al Ghozali pun sangat menikmati masa tugasnya.

“Jadi tentara itu sangat amat enak,” tuturnya kepada media, kemarin.

Meski banyak perubahan, Laki-laki yang lahir di Rembang, 18 Juni 1961 lalu ini sangat menikmatinya. Bukan hanya perubahan dari pakaian dinas tapi juga perubahan dalam penugasan.

“Dalam bertugas itu pasti banyak perubahan. Baik dari diri sendiri maupun organisasi,” ujarnya.

Ayah satu anak ini pun mengenang masa tugas yang banyak dihabiskan jauh dari keluarga. Menurutnya, sebagai seorang pemimpin di KRI tak hanya pandai mengatur laju bahtera namun harus banyak taktik dan strategi. Sebab, jika salah dalam mengambil tindakan maka akan berakibat fatal.

“Salah sedikit kita akan menciptakan janda baru dan anak yatim. Maka dari itu semua tindakan harus dipikirkan dengan  seksama,” ujarnya.

Ketika ditanya kegiatan usai purna tugas, Kolonel Muharam hanya ingin fokus berkumpul dengan keluarga (istri dan anak) serta ibadah. Sebab, selama 30 tahun ini ia fokus dengan tugas Negara. “Mau jadi marbot Masjid, konsisten salat 5 waktu. Nanti menunggu pensiun istri di Samarinda,” akunya.

Seperti diketahui, saat ini istri Kolonel Muharam masih berdinas di Kementrian Pendidikan serta bergaul dengan guru Paud.

Sebelum meninggalkan Tarakan, Kolonel Muharam juga tak lupa memohon maaf yang sedalam-dalam nya untuk semua masyarakat Kaltara khususnya Tarakan jika selama ini ada perbuatan yang tidak berkenan.

“Khususnya anak yang ikut  seleksi masuk AL, rekan panitia yang menyiapkan kepada 1000 orang anak yatim yang akan bertemu Panglima TNI, mengingatkan kepada anak-anak yang  kreatif berlebihan di Masjid Al Huda dan semuanya. Saya memohon maaf jika ada salah paham saat berinteraksi,” ucapnya.

 Lelaki yang sudah berusia 58 tahun ini pun tak akan melupakan kenangan di Tarakan begitu saja. Sebab, selama 2 tahun 9 bulan ini banyak pengalaman yang didapatkan di daerah perbatasan ini. Seperti gowes lintas medan dari Juata Laut sampai Binalatung bersama teman pesepeda Tarakan, melaksanakan sosialisasi rekruitmen TNI AL mulai dari Nunukan sampai Berau, menjadi panitia menerima panglima TNI dalam rangka safari ramadan di Baitul Izzah, sebagai perwira upacara Latsitarda, panitia pameran alutista TNI di Pelabuhan Malundung dan beberapa kegiatan lainnya. (***)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X