Mahasiswa Asal Sebatik Wisudawan Terbaik

- Selasa, 25 Juni 2019 | 09:58 WIB

NUNUKAN – Tiga tahun kuliah di Tiongkok, akhirnya membuahkan hasil terbaik. Mahasiswa asal Sebatik yang melanjutkan pendidikan di Jiangsu Agri-Animal Husbandry Vocational College Tiongkok meraih gelar wisuda terbaik.

Azroy Bahri mendapatkan sertifikat kehormatan. Karena selama kuliah memperlihatkan kinerja yang luar biasa, hasil yang luar biasa dan lulusan luar  biasa. Sehingga keluar sebagai lulusan terbaik di wisuda 2019.

“Di sini (Tiongkok, Red.) tidak menggunakan peringkat yang ada hanya terbaik,” kata Azroy Bahri.

Menurutnya, mahasiswa yang mendapatkan predikat terbaik, ada 10 orang. Dari 10 orang yang mendapatkan penghargaan terbaik, hanya satu orang diberikan tawaran beasiswa. Untuk beasiswa tersebut sebesar 200 Yuan atau Rp 400 juta.

Namun untuk tawaran tersebut, belum Azroy ambil sebab ingin melanjutkan pekerjaan terlebih dahulu. Karena saat kuliah, telah ada kontrak kerja dengan perusahaan. Dalam perjanjian tersebut diperbolehkan melanjutkan pendidikan dengan catatan tidak mengganggu pekerjaan.

“Saya masih diberikan waktu berpikir hingga September, apakah menerima tawaran beasiswa atau tidak,” ujarnya.

Saat ini, Azroy sudah menduduki posisi sebagai wakil manajer umum, sehingga sulit untuk melepaskan posisi tersebut. Saat ini telah mendapatkan penghasilan gaji pokok sebesar Rp 6.3 juta. Di luar dari tunjangan yang lain seperti fasilitas tempat tinggal dan kendaraan.

Untuk di Jiangsu Agri-Animal Husbandry Vocational College Tiongkok, ada 11 orang mahasiswa asal Kabupaten Nunukan. Sementara yang lain ada beberapa di kampus lain, karena jumlah dari Indonesia ada ratusan mahasiswa.

Azroy merupakan anak seorang tenaga kerja Indonesia (TKI), sebelumnya sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Sebatik Barat. Hasil yang didapatkan tidak terlepas dari dukungan orang tua.

Untuk itu, ia mengucapkan terima kasih kepada para guru-gurunya di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 004 Sebatik Barat, SMP Negeri 1 Sebatik Barat. Serta Indonesia Tionghoa Culture Center (ITCC). Karena menfasilitasi hingga bisa kuliah hingga ke luar negeri.

Selama kuliah di Tiongkok, semua hidup serba mandiri. Keberhasilan yang didapatkan. Merupakan berkat kerja keras, karena harus bersaing dengan ratusan mahasiswa yang lain. Berasal dari berbagai negara, namun tidak mematahkan semangat untuk dapat bersaing dengan mahasiswa lain.

“Walaupun tinggal di perbatasan, tidak perlu takut untuk bersaing dengan mahasiswa dari negara lain,” pungkasnya. (nal/nri)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X