Transaksi Tunai Capai Rp 643,4 Miliar

- Selasa, 18 Juni 2019 | 11:46 WIB

TARAKAN – Selama Ramadan hingga Idulfitri 1440 H, jumlah transaksi tunai di Kalimantan Utara (Kaltara) mencapai Rp 643,4 miliar, jumlah tersebut tidak menyentuh target yang diprediksi sebelumnya yakni Rp 755,2 miliar.

Meski tidak menyentuh target prediksi, terjadi peningkatan jumlah transaksi tunai dibandingkan tahun sebelumnya, pada tahun 2018 diketahui transaksi tunai mencapai Rp 589,4 miliar melebih target proyeksi Rp 568,7 miliar.

Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Kaltara Hendik Sudaryanto mengatakan, ada beberapa faktor yang membuat target proyeksi bank tersebut tidak tercapai. Salah satunya terkait transaksi non-tunai.

“Ada beberapa hal yang membuat target proyeksi bank tersebut tidak tercapai, mungkin pada Ramadan tahun ini penarikan nasabah tidak besar, penyebab lainnya sudah banyak transaksi non tunai yang bisa menjadi pilihan masyarakat,” ujarnya.

Dirinya menilai adanya transaksi non-tunai dapat memengaruhi jumlah transaksi tunai, di mana transaksi non-tunai memiliki keunggulan dalam memberikan kemudahan masyarakat dalam hal pembayaran barang-barang yang dibeli. Selain itu, transaksi non-tunai juga dapat mendorong memimilisir peredaran uang palsu yang sering terjadi di momen Ramadan dan Idulfitri.

“Dalam hal membeli barang konsumsi, masyarakat tidak melulu harus secara tunai, non-tunai juga bisa, artinya masyarakat saat ini memiliki banyak pilihan dalam hal transaksi,” ujarnya.

Sementara itu, dalam hal pelayanan terhadap nasabah dalam hal penarikan uang tunai maupun transfer melalui anjungan tunai mandiri (ATM) di tiap bank selama Ramadan. Pihaknya tidak menemukan laporan terkait kendala yang terjadi di setiap ATM bank.

“Alhamdulillah pelayanannya lancar, berjalan dengan baik hingga saat Idulfitri kami tidak mendapatkan adanya kendala terkait penarikan dan transfer di ATM bank,” ucapnya.

Pola transaksi non-tunai kini menjadi pilihan masyarakat Bumi Paguntaka, karena selain dianggap mudah dalam bertransaksi, memberikan keamanan dan kenyamanan juga bagi nasabah.

Hal tersebut diungkapkan satu nasabah bank yang ada Tarakan, Heru Septianuryansyah mengatakan, adanya transaksi non-tunai saat ini memudahkan dirinya dalam membeli sesuatu. “Dulu kalau mau ke mana-mana pasti bawa uang tunai, kalau sekarang saya paling banyak bawa uang itu Rp 100 ribu untuk jaga-jaga, sementara sisanya bila mau membeli sesuatu cukup pakai kartu debit aja,” ujarnya.

Dari segi keamanan dirinya nilai juga membantu masyarakat bila menjadi korban kejahatan, di mana pelaku tidak langsung mendapatkan uang yang diinginkan. “Meski pelaku kejahatan mengambil ATM atau kartu debit kita, uang yang ada di bank tidak bisa langsung diambil, karena mereka tidak tahu password PIN, selain itu bisa langsung menghubungi pihak bank untuk tidak mensetujui segala transaksi yang dilakukan oleh pelaku kejahatan dengan menggunakan kartu kita,” ujarnya. (jnr/lim)

 

 

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X