Penumpang Jatuh Tak Ditemukan

- Senin, 17 Juni 2019 | 12:22 WIB

TARAKAN - Pencarian atas laporan penumpang Kapal Lambelu yang hilang usai meloncat ke laut Minggu (9/6) lalu saat bertolak dari Pelabuhan Nunukan menuju Kota Balikpapan sampai dengan saat ini belum ada titik terang. Diketahui proses pencarian dilakukan dilakukan sejak informasi yang diterima Basarnas Pos Tarakan yang merupakan Pos terdekat di perairan Pulau Bunyu.

Melalui Kepala Pos Sar Tarakan Ari Triyanto, saat ini proses pencarian sudah dilaksanakan sesuai dengan prosedur pencarian selama tiga hari. Waktu pencarian pun ditambah menjadi tujuh hari.

Diketahui pada Sabtu lalu proses terakhir pencarian telah dilaksanakan dan saat ini lima personel Basarnas telah kembali ke Kota Tarakan dan menunggu informasi.

"Jadi pada Minggu lalu memang kami merespons adanya kejadian perairan yang dekat dengan area kerja kami. Dari Pelni juga sebenarnya tidak ada melaksanakan laporan kepada kami, seharusnya Pelni memberikan informasi kepada Basarnas Pos Nunukan terkait dengan adanya kejadian ini karena kapal tersebut memang bertolak dari Pelabuhan Nunukan menuju Balikpapan. Namun untuk kejadian korban yang diduga melompat dari atas kapal ini berada di kawasan Pulau Bunyu dan kami memang sudah melakukan pencarian semaksimal mungkin," bebernya kepada media ini.

Selain itu selama proses pencarian juga dihadapkan pada cuaca buruk yang menjadi kendala terberat. Ari juga mengakui selama proses pencarian semua upaya telah dilakukan termasuk berkoordinasi dengan masyarakat maupun nelayan yang kerap melintasi kawasan perairan Pulau Bunyu.

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait termasuk masyarakat selama proses pencarian mulai dari awal hingga Sabtu lalu kami sudah berkoordinasi terkait dengan hilangnya korban ini karna memang selain area perairan ini cukup luas cakupannya sehingga kami perlu berkoordinasi. Karena saat ini kondisi lalu lintas perairan di kawasan titik jatuhnya korban ini sangat sepi dilalui oleh kapal besar. Tidak sama dengan beberapa kawasan perairan seperti Balikpapan," lanjutnya.

Ari kembali menambahkan, meski proses pencarian telah usai dilakukan. Jika ada informasi masyarakat yang melihat keberadaan korban, Basarnas akan tetap melakukan proses evakuasi. "Kami memang telah kembali ke Tarakan. Untuk saat ini kami hanya mengharapkan informasi dari masyarakat jika melihat dan menginformasikan terkait keberadaan korban tersebut. Kami juga sangat mengharapkan peran masyarakat dan semua pihak dengan kejadian ini," tambahnya.

Kepala Pelni Cabang Tarakan Haeru Rijal yang dikonfirmasi sehari setelah kejadian juga mengungkap belum adanya laporan yang diterima.

Haeru mengungkapkan jika KM Lambelu berangkat pada Sabtu 8 Juni lalu dari Tarakan menuju Nunukan. Jadwal KM Lambelu ini belum masuk jadwal reguler. “Maksudnya ini masih jadwal arus balik. Maka tidak sampai sepekan, sudah balik ke Tarakan. Biasanya sampai Larantuka baru balik, ini cuma sampai Kupang. Itu mungkin sampai H+20 baru normal ke reguler. Jadi diperkirakan tanggal 15 ini tiba lagi di Tarakan,” singkatnya. (puu/lim)

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X