Pedas Pas Sambal Olahan

- Senin, 17 Juni 2019 | 10:04 WIB

Lahirnya kreativitas dapat terjadi kapan pun dan di mana saja. Termasuk di dalam lapas. Siapa sangka warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II-A Tarakan, mampu berkreasi di balik jeruji besi.

 

LISAWAN YOSEPH LOBO

 

TIDAK hanya produktivitas kerajinan tangan atau handcrafts. Tetapi warga binaan Lapas Kelas II-A Tarakan, juga menghasilkan kuliner khas lapas. Ya, sambal lapas.

Sama seperti sambal pada umumnya. Paduan cabai segar dan rempah-rempah pilihan, rasa pedasnya pun pas di lidah. Bedanya, sambal ini diolah langsung oleh warga binaan wanita di balik jeruji besi Lapas Kelas II-A Tarakan. Diolah secara higienis dan tentunya di bawah pengawasan.

Nah, sambal yang diolah oleh warga binaan ini sekaligus mengangkat komoditas khas daerah Kalimantan Utara. Tentunya hasil perikanan, seperti cumi dan teri.

Salah seorang warga binaan, Hepi (30) mengatakan ada tiga varian rasa sambal khas lapas ini. Yakni sambal kecap, sambal baby cumi dan sambal teri.

Meski baru dimulai sekitar Mei lalu, tetapi ia dan satu orang rekannya sudah membuat puluhan sambal ini. Dibanderol dengan kisaran harga Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu per botol.

“Tidak ada kesulitan. Baru saja buat, awalnya pembinaan dari Pak Fauzan. Dipasarkan sama Pak Fauzan juga,” katanya.

Pasart Foundation (Pasart) Lapas Kelas II-A Tarakan, Muhammad Fauzan Rizki mengatakan awal mulanya ia mengembangkan hasil produk yang sebelumnya sudah ada. Di awal 2018 lalu, dalam memasarkan produk unggulan warga binaan dibentuk pula Pemasyarakatan Art (Pasart) Foundation.

Seiring berjalannya waktu dan terus berinovasi, berkembang pula kreativitas para warga binaan. Ya, mulai dari batik tulis asli, kerajinan kaligrafi, lukisan gereja dan sambal lapas. Sebagai langkah awal, sambal ini sudah dipasarkan di sekitar Kota Tarakan.

Tak berhenti di situ. Ke depannya pula, ia berencana mengembangkan kerajinan tangan untuk souvenir pernikahan. “Awal mulanya kembangkan promosi online dari hasil produk yang sudah ada. Terus berinovasi, ada pula produk seni seperti batik tulis asli, kaligrafi, lukisan gereja, sambal lapas. Nanti yang terbaru ada souvenir pernikahan,” tutupnya. (***/bersambung/lim)

 

 

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X