MALINAU - Untuk memberikan semangat dan motivasi anggotanya yang sedang bertugas sebagai personel Bantuan Kendali Operasi (BKO) untuk pengamanan di Jakarta, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Malinau AKBP Bestari H. Harahap, S.I.K, MT membuat kebijakan dengan memberikan tali asih. Penyerahan tali asih dilaksanakan di Ruang Rapat Utama (Rupatama) Polres Malinau yang diserahkan secara simbolis oleh Wakapolres Malinau Kompol Edy Budiarto, SH mewakili Kapolres yang sedang berada di luar daerah. “Ini dalam rangka memberikan tali asih kepada personel kita yang BKO di Jakarta. Perlu saya sampaikan bahwa personel Polda Kaltara berdasarkan surat perintah atau telegram dari Kapolri untuk BKO di Jakarta sampai sekarang masih ada di Jakarta,” ujar Wakapolres saat menyampaikan sambutan, di Rupatama, Sabtu (15/6). Saat diwawancara, Wakapolres menjelaskan, berdasarkan surat telegram Kapolri beberapa waktu lalu, Polda Kalimantan Utara (Kaltara) diminta mengirimkan personel BKO ke Jakarta untuk pengamanan proses tahapan pemilu di Jakarta. Ada sebanyak 85 personel yang diberangkatkan dan dari 85 tersebut, ada 17 personel dari Malinau. Dari 17 orang tersebut, lanjut Wakapolres, ada beberapa yang sudah berkeluarga dan istrinya yang berada di Malinau juga menerima tali asih. Sedangkan yang bertugas di Jakarta akan ditransfer. “Tujuannya pemberian tali asih ini untuk memberikan semangat kepada yang ditinggalkan tugas maupun anggota kita yang (bertugas) ada di sana. Yang di sana kita kasih juga itu. Sama nominalnya, tidak besar, tapi cukuplah menambah kebutuhan sehari-hari,” ungkapnya. Diungkapkan Kompol Edy, kebijakan pemberian tali asih ini merupakan kebijakan dari Kapolres langsung. “Jangan lihat banyaknya, tapi lihatlah perhatian dari pimpinan untuk rekan-rekan kita yang BKO. Dan ibu-ibunya yang di sini saya minta untuk bersabar, mudah-mudahan sampai dengan tanggal 28 Juni nanti situasi di Jakarta juga kondusif, sehingga bapak-bapaknya dan anggota kita di Jakarta itu bisa segera kembali berkumpul,” harapnya seraya menyemangati para Bhayangkari yang ditinggal tugas oleh suaminya untuk menjaga keamanan dan kondusivitas bangsa dan negara. (adv/ags/har)