Dari Diskusi PMI di Tengah Hoaks Kesehatan

- Sabtu, 15 Juni 2019 | 10:50 WIB

Takut gemuk karena donor darah adalah hoaks. Pasalnya, akan ada banyak hal positif yang didapatkan setiap pendonor, seperti kesehatan dan rasa puas terhadap diri sendiri karena sudah bekerja untuk kemanusiaan.

 

YEDIDAH PAKONDO

 

HIDUP sehat dan bahagia yang diidam-idamkan bukan hanya soal mengatur pola makan, istirahat dan olahraga. Kegiatan berdonor juga membawa kebahagiaan. Tidak percaya? Berikut jawabannya.

Kesadaran masyarakat Kota Tarakan berdonor darah terbilang baik. Palang Merah Indonesia (PMI) Tarakan belum pernah mengalami kekurangan stok darah.

Dalam sebulan, PMI mengeluarkan produksi darah yang mencapai 1.000 kantong, rerata sehari 40 kantong. Kebutuhan darah tersebut paling banyak diberikan kepada RSUD Tarakan, RSAL dan Pertamedika Tarakan. PMI Tarakan juga mengkaver stok darah sampai ke RSUD Tanjung Selor, Nunukan dan Malinau.

“Ada juga kegiatan donor darah massal yang biasa kami lakukan pada event-event tertentu. Alhamdulillah respons masyarakat baik, apalagi para pendonor aktif kami memiliki respons yang luar biasa karena setiap dipanggil pasti langsung datang,” ucap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) pada PMI Tarakan dr. Putri Dian Vitasari dalam sebuah diskusi di PMI, kemarin (14/6).

Pandangan masyarakat akan donor darah dikatakan Putri saat ini sudah terbilang baik, sebab telah sadar bahwa donor darah merupakan hal yang penting. Kendati demikian, PMI terus melakukan sosialisasi dan mengajak masyarakat untuk rutin berdonor.

Nah, jika rutin melakukan donor darah, maka risiko penyakit dari pendonor akan berkurang seperti jantung, stroke dan kanker. Mengapa demikian?

Setiap selesai berdonor, zat besi tidak akan tertumpuk di dalam badan, sebab dengan penumpukan zat besi dapat mengentalkan darah, menimbun kolestrol dan menjadi radikal bebas dalam tubuh. Sehingga dengan mendonorkan darah, zat besi akan menjadi seimbang dan mengurangi risiko penyakit serta membuat tubuh menjadi fit.

Sumsum tulang akan membentuk sel darah baru yang akan mengikat oksigen baru yang akan dibawa ke seluruh badan. Tak hanya itu, setiap pendonor juga dapat mengetahui kondisi kesehatan, sebab saat melakukan donor darah, kantong darah tersebut akan diperiksa mengenai penyakit yang dikandung, misalnya hepatitis B, hepatitis C, sifilis atau HIV/AIDS.

Terakhir menyangkut kepuasan psikologi, sebab jika berdonor maka sudah membantu sesama manusia. Secara otomatis dapat membentuk rasa kepuasan diri karena sudah membantu untuk kemanusiaan.

Disinggung terkait animo masyarakat yang menyatakan bahwa kegiatan donor darah akan menyebabkan seseorang menjadi gemuk, dikatakan Putri tidak demikian. “Jadi, kondisi pastinya itu sehat, dan yang pasti tidak menaikkan berat badan. Malah kalau mendonorkan darah bisa membakar kalori sampai 400 kalori, jadi enggak buat gemuk,” bebernya.

Menjadi pendonor rutin, wajib menjaga kesehatan, makan makanan bergizi, rutin meminum susu, rutin berolahraga seminggu 2-3 kali agar kondisi tubuh tetap terjaga.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X