DLH Berharap Peran RT dan Lurah

- Sabtu, 15 Juni 2019 | 10:27 WIB

TARAKAN - Usai perayaan Idulfitri aktivitas pembuangan sampah nampaknya semakin parah saja. Hal itu seperti terlihat di Jalan Yos Sudarso Kelurahan sebengkok, Jalan Gunung Selatan Kelurahan Kampung Satu Skip, Jalan Sei Bengawan Kelurahan Juata Kerikil dan Jalan Bhayangkara Kelurahan Karang Anyar yang semakin hari memiliki volume sampah yang semakin besar.

Semakin meningkatnya aktivitas pembuangan sampah sembarang sehingga membuat sampah bahkan memakan badan jalan umum. Hal itu terlihat di Jalan Bhayangkara kelurahan Karang Anyar. Supardi (42) seorang warga Jalan Bhayangkara menerangkan, sampah tersebut tidak hanya hasil pembuangan warga setempat melainkan juga hasil pembuangan warga sekitar Jalan Bhayangkara. Hal tersebut dikarenakan, warga setempat tidak memiliki pilihan lain karena tidak berjalannya program Sampah Semesta secara maksimal.

"Sampahnya warga sini dan sekitarnya. Ada juga yang dari jauh-jauh bawa pakai motor buang ke sini. Sampah semesta masih berjalan tapi tidak semua warga masih ikut karena kadang petugasnya tidak rutin mengambil sampah. Jadi warga mengeluh sudah bayar tapi kadang sampahnya tidak diambil. Mau buang ke depo lokasi deponya sangat jauh," terangnya, kemarin (14/6).

Saat dikonfirmasi, PLT Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Supriono mengungkapkan, saat ini pihaknya sudah melakukan pemantauan terhadap hal tersebut. Dan saat ini pihaknya sudah melakukan berkoordinasi bersama satpol PP untuk melakukan penangkapan kepada oknum yang membuang sampah tersebut.

"Betul-betul sangat disayangkan masih banyak oknum yang tidak bertanggung jawab yang belum memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan. Saat ini kita masih melakukan pemantauan. Kira berencana akan berkoordinasi dengan Satpol PP untuk melakukan patroli pada jam tertentu," ungkapnya.

Ia menyayangkan perilaku oknum masyarakat, ia juga menyayangkan perihal kurangnya peran RT dan lurah dalam menangani hal tersebut. Karena menurutnya, peran RT dan Lurah sangat efektik dalam melakukan pencegahan karena kerap berinteraksi langsung kepada masyarakat.

"Saya berharap sebenarnya pihak RT dan kelurahan ikut menegur lah untuk mengingatkan masyarakat agar jangan membuang sampah di situ karena bagaimana pun juga yang pertama itu bukan tempat sampah. Yang kedua, membuang sampah bukan pada tempatnya juga menganggu estetika lingkungan, kesehatan dan sebagainya. Jadi saya minta kita tertiblah," tuturnya.

Mengenai tidak adanya TPS dan belum berjalannya program Sampah Semesta secara maksimal pada lokasi tersebut, ia menjelaskan jika hal tersebut sebenarnya dapat ditangani jika aparatur kawasan setempat dapat berperan aktif dan kreatif untuk memberikan opsi warganya untuk membuang langsung ke TPS atau membuat pembakaran sampah.

"Tidak ada TPS saya kira itu kan sudah kesepakatan, sudah berapa tahun sistem Sampah Semesta berjalan tidak baik. Kalau memang ada petugas yang kerja semaunya cobalah RT dan lurah menanggani itu. Karena kita kan dari pemerintah juga tidak bisa menyediahkan lagi tempat sampah. Nah bagaimana caranya pihak RT dan lurah mengarahkan masyarakatnya untuk membuang ke TPA atau membuat pembakaran sampah," imbaunya.

Sementara itu, ketua RT 64 Keluharan Karang Anyar Kuswanto menerangkan, meski tidak mengetahui secara pasti oknum yang melakukan pembuangan sampah, namun ia mengaku selalu mengimbau kepada warganya agar tidak membuang sampah di kawasan tersebut. Meski begitu, menurutnya pemerintah harus mengevaluasi program Sampah Semesta jika hal tersebut tidak terjadi terus menerus. Mengingat menurutnya persoalan tersebut merupakan permasalahan tidak adanya wadah terdekat untuk membuang sampah.

"Saya tidak bisa mengatakan itu sepenuhnya warga di sini, karena belum ada yang pernah melihat secara langsung orang buang sampah di situ. Kalau menuduh tanpa bukti kan bisa jadi fitnah. Bisa saja bukan warga di sini. Walau begitu saya selalu mengimbau kepada warga agar jangan sekali-sekali membuang sampah di situ. Karena yang kena dampaknya warga di sini juga. Tapi saya kira selama program Sampah Semesta belum bisa berjalan seperti yang diharapkan maka masalah ini akan terjadi terus menerus," tuturnya.

Dikatakannya, masalah tersebut bukan hanya persoalan petugas juga. Namun, ada hak yang harus terpenuhi. Sehingga menurutnya jika hak petugas tercukupi tentu petugas bisa dapat bekerja secara profesional.

"Saya paham juga masalah petugas. Maunya memang sesuai ekspektasi tapi kadang ada hak yang tidak terpenuhi. Jadi mau bekerja secara maksimal, operasionalnya tidak memadai. Selain itu mereka punya kebutuhan juga sehingga otomatis petugas cari pekerjaan sambilan," pungkasnya. 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X