MALINAU – Tak hanya sebuah angan, Desa Long Loreh, Kecamatan Malinau Selatan yang jaraknya puluhan kilometer dengan pusat kota Kabupaten Malinau dengan keberagaman adat dan suku. Dengan kemurahan harta sang alam dengan beribu macam tanam tumbuh dan satwa tak lama lagi akan diresmikan menjadi Desa Wisata Long Loreh.
Kalau selama ini Desa Long Loreh dikenal terbelakang karena lokasinya yang cukup jauh dan hanya dikelilingi dengan hitam pekatnya arena tambang batu bara, pada tanggal 14 Juli 2019 nanti akan diresmikan sebagai desa wisata.
“Berkenaan dengan akan dilaksanakanya Program RT Bersih yang kesekian kalinya di Malinau, pada tanggal 14 Juli 2019 nanti sekaligus pencanangan Desa Loreh sebagai desa wisata,” ungkap Sekretaris Daerah Kabupaten Malinau Dr.Erner Silvans,S,Pi,MM beberapa waktu lalu.
Dikatakanya lebih lanjut, hal ini atas permintaan masyarakat Desa Long Loreh yang diteruskan melalui kepala desa pada pemerintah kabupaten, yang disambut baik oleh Bupati Malinau dan akan menjadi desa wisata yang kesekian kalinya di Kabupaten Malinau dengan keanekaragamanya dan ciri khasnya masing-masing.
Kepala Desa Long Loreh, Mina Lawai juga angkat bicara. Karena dengan beberapa alasan kenapa Long Loreh bisa diajukan menjadi Desa Wisata. “Di Loreh ini banyak destinasi wisata yang bisa dinikmati. Kalau selama ini hanya dibilang lokasi tambang batu bara kita akan buktikan dengan keindahan alamnya agar menjadi lebih sejuk dan bisa menjadi tujuan wisata para pelancong yang suka traveling,” ujarnya.
Lebih jauh Mina menambahkan, ada banyak lokasi menarik seperti, gunung yang di penuhi kayu-kayu yang masih alami dan cantik serat-seratnya serta tampilan karena umur kayu yang sudah tua, lokasi air terjun juga ada yang selama ini tidak banyak diketahui orang. Serta adat yang masih kental dengan dibuktikanya dengan masih adanya balai adat dan pesta-pesta adat yang setiap tahun dilakukan.