Gempa 4,7 SR ‘Goyang’ Kaltara

- Rabu, 12 Juni 2019 | 14:30 WIB

TANJUNG SELOR – Gempa bumi tektonik berkekuatan 4,7 skala richter (SR) mengguncang wilayah Kalimantan Utara (Kaltara), Selasa (11/6) pukul 13.45 Wita.

Salah seorang warga Tanjung Selor, Yuni (24) mengaku keget ketika rumahnya yang berlokasi di Jalan Cenderawasih bergoyang. “Awalnya saya kira hanya angin saja, karena waktu gempa itu ada angin kencang juga,” katanya.

Setelah melihat di sosial media banyak yang bilang gempa barulah karyawan swasta itu mengetahui, jika goyangan yang dirasakan itu merupakan gempa bumi.

“Tetangga saya juga berteriak ada gempa. Kalau gempa yang saya rasakan tadi gempa hanya sekali saja,” bebernya.

Hal berbeda dirasakan Rulan (44), ia mengaku merasakan gempa sebanyak tiga kali. Gempa pertama hingga ketiga itu diakuinya memiliki kekuatan yang sama.

“Gempa pertama itu seluruh barang di dapur bergoyang, saya pun langsung membawa anak saya untuk keluar,” bebernya.

Ia berharap gempa tidak lagi terjadi, dan berharap tidak terjadi tsunami. Menurutnya, di Bulungan sangat jarang sekali terjadi gempa bumi.

“Saya sudah puluhan tahun tinggal di Bulungan baru kali ini rasanya kuat goyanganya. Kalau gempa di tahun 2017 lalu tidak begitu kuat guncangannya” pungkasnya.  

Sementara itu, berdasarkan hasil analiasa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas III Tanjung Harapan, gempa bumi berada pada lokasi koordinat 2.62 lintang utara (LU) dan 117.22 bujur timur (BT) atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 40 Kilometer (km) arah Tenggara Kabupaten Bulungan-Kaltara pada kedalaman 14 kilometer.

“Dari hasil analisai dan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi terjadi tsunami,” ungkap Magdalena Sidauruk, Forcester BMKG Kelas III Tanjung Harapan, kepada Radar Kaltara, Selasa (11/6).

Lebih lanjut dibeberkan Magdalena, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi berkedalaman dangkal akibat aktivitas sesar Maratua. Hasil analisa menunjukkan gempa bumi tersebut dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan sesar geser cenderung ke arah kiri (strike-slip sinistral).

“Dampak gempa bumi berupa guncangan yang dirasakan di daerah Tanjung Selor dengan intensitas II-III skala modified mercalli intensity (MMI),” bebernya.

Hingga pukul 14.30 Wita, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).  Untuk itu ia mengimbau, kepada masyarakat di sekitar wilayah Kaltara dan sekitarnya agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

“Pastikan informasi dari sumber yang terpercaya. Kami juga akan berkoordinasi dengan pihak lain daerah mana saja yang merasakan gempa bumi,” ujarnya.

Sejauh ini, berdasarkan informasi dari masyarakat, gempa  tak hanya dirasakan di Bulungan. Tetapi juga dirasakan masyarakat KTT, Malinau dan Kota Tarakan serta Kabupaten Berau. Ia melanjutkan, gempa di Tanjung Selor sendiri bukanlah kali pertama, sebelumnya gempa sudah pernah terjadi di Bumi Tenguyun.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X