Hari Pertama PPDB Tahap II, SMP 10 Minim Peminat

- Selasa, 11 Juni 2019 | 16:34 WIB

TARAKAN – Meski tahap II penerimaan peserta didik baru (PPDB) telah dibuka, di SMPN 10 Tarakan masih  minim pendaftar. Di SMPN 11 cukup signifikan, kuotanya nyaris penuh.

“Tidak ada kendala. Cuma peminatnya yang terkendala. Sampai hari ini baru 28 siswa, kekurangannya tadi kan 110,” ungkap Kepala SMPN 10 Tarakan Lamrie kepada Radar Tarakan, Senin (10/6).

PPDB tahap II masih dibuka hingga Selasa (11/6). Bahkan untuk bisa memenuhi kekurangan kuota, Lamrie berencana memperpanjang jam penutupan pada hari terakhir pendaftaran.

“Kalau di jadwal itu kan jam 12 sebenarnya. Tapi kita sesuai dengan hari kerja kita sajalah, jam 2,” katanya.

Berapa pun calon siswa yang mendaftar pada PPDB tahap II ini akan menjadi bahan laporan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Tarakan. Termasuk jika tidak memenuhi kekurangan kuota, apakah boleh menambah atau tidak.

Berbeda di SMPN 11 yang cukup dipadati calon siswa. Hasil PPDB hari pertama kemarin sudah hampir memenuhi kekurangan kuota yang dibutuhkan yakni 56 siswa, sementara calon siswa yang sudah terdaftar sebanyak 46 orang.

“Alhamdulillah semua berjalan lancar. Hari ini yang mendaftar sudah 46 orang. Tapi ada juga tadi yang datang, cuma kan batas waktu hanya sampai jam 12. Tadi itu ada yang datang sudah setengah satu, jadi kita suruh kembali besok pagi,” ujar Kepala SMPN 11 Tarakan Yusma Yunus, Senin (10/6).

Tidak hanya itu, ada juga calon siswa yang tidak masuk prioritas karena terbentur persyaratan. Yakni hanya calon siswa yang pernah mendaftar pada PPDB tahap I. Mereka berjumlah 5 orang.

Meski demikian, pihaknya tetap mengakomodir dengan masuk daftar tunggu. Sehingga apabila hasil PPDB tahap II nanti belum mencukupi kuota yang dibutuhkan, pihak sekolah akan menghubungi para pendaftar tersebut.

Menurut Yusma, pihaknya belum dapat memastikan apakah yang telah mendaftar secara otomatis diterima. Pihaknya masih menunggu hasil PPDB hari kedua yang tetap dibuka sampai pukul 12 siang ini.

Apabila jumlah pendaftar melebihi kekurangan kuota, sudah pasti ada yang tidak tergeser, berdasarkan jarak rumah calon siswa dari sekolah. SMPN 11 Tarakan sendiri masih menumpang di gedung SDN 007, Kelurahan Mamburungan, Kecamatan Tarakan Timur.   

Disdikbud Tarakan masih didatangi sejumlah orang tua calon siswa. Dari keluhan yang disampaikan, ternyata ada calon siswa yang usia 8 tahun baru akan masuk SD. Namun, karena persoalan administrasi, mereka masuk daftar cadangan.

“Ada beberapa yang ke sini, termasuk SD, SMP, ada yang kepengin tahu gimana prosedurnya. Ada juga gara-gara umur yang sudah 7 tahun, ada juga 8 tahun. Karena dari awal administrasinya enggak lengkap, ya sudah kita cadangkan,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan SMP pada Disdikbud Tarakan Wiranto ditemui Radar Tarakan di ruang kerjanya.

Kekurangan administrasi yang menghambat mereka seperti tidak memiliki akta lahir.  Menurutnya, calon siswa yang berusia tua memang harus diakomodir, namun tetap sesuai aturan. (shy/lim)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X