Ari Yusnita Beri Sinyal ke Irianto

- Sabtu, 8 Juni 2019 | 10:38 WIB

TARAKAN - Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Kalimantan Utara yang dihelat 2020 mendatang kerap menjadi topik diskusi dalam suasana Lebaran Idulfitri tahun ini. Terutama soal sosok bakal calon (balon) gubernur dan wakil gubernur.

Salah satunya adalah mengenai langkah politik yang akan diambil dr. Ari Yusnita setelah masa baktinya sebagai anggota DPR RI periode 2014-2019 selesai pada Agustus nanti.

Kabarnya, putri wali kota Tarakan dua periode dr. Jusuf Serang Kasim itu dikaitkan dengan petahana Dr. H. Irianto Lambrie pada Pilgub tahun depan sebagai balon wakil gubernur.

Menanggapi kabar ini, kepada Radar Tarakan, Dokter Ari, sapaan akrabnya, menegaskan belum ada komunikasi yang intens dengan petahana. "Saya belum ketemu dengan Pak Irianto. Dan belum ada komunikasi dengan beliau," katanya.

Bagaimana jika hal itu benar dan nantinya dipinang Irianto? "Ya saya juga masih ingin melihat bagaimana dinamika yang berkembang, dan pastinya harus melihat bagaimana hasil survei dan sebagainya nanti," jawab dokter Ari.

Pada prinsipnya, lanjut dia, kendati nanti tak lagi duduk di kursi legislatif dirinya mengaku masih tetap berjuang lebih banyak lagi untuk masyarakat Kaltara.  "Kalau pun nanti di 2020 diminta untuk maju, apalagi permintaan itu datangnya dari masyarakat Kaltara saya siap saja, tapi saya belum tahu dengan siapa," akunya.

"Tapi sampai hari ini belum ada komunikasi soal itu, jadi kita lihat dulu sejauh mana perkembangannya karena politik itu dinamis, yang pastinya saya akan berjuang untuk masyarakat Kaltara," tambah Dokter Ari.

Soal isu bakal calon di Pilgub 2020 yang terus berkembang, salah satu yang paling dinanti mengenai sikap petahana. Kepada media ini beberapa waktu lalu Dr. H. Irianto Lambrie belum banyak membeber soal Pilgub yang menurutnya masih lama.

“Kalau soal pemilihan gubernur, tenang-tenang saja. Kan sesuai undang-undang (UU), 2021 saya baru habis masa jabatan. Jadi, kalau saya ditanya apakah saya akan maju lagi, itu nanti,” ujar Irianto.

Menurutnya lagi, tidak ada yang tahu umur seseorang itu ke depannya seperti apa. “Kita lihat nanti. Yang menentukan itu, kan saya nanti. Bukan orang lain,” sebutnya sembari tersenyum.

Soal nada-nada minor terkait pemerintahannya, ia menuturkan, masyarakat tentu bisa melihat apa yang sudah ada saat ini. Sebab, secara kasat mata apa yang dihasilkan Pemprov Kaltara sudah jelas. Bahkan, ada fakta dan data-datanya. “Jadi jika ada yang mengatakan kami (Pemprov, Red) kurang kerja nyata, yah saya rasa orang itu belum melihat dengan jujur,” katanya.

Pastinya, Pemprov tetap akan terus membangun daya saing dari provinsi termuda Indonesia ini agar ke depannya mampu bersaing dengan daerah lain untuk mencapai kemajuan yang lebih bermartabat.

Nama lain yang dibicarakan adalah H. Abdul Hafid Achmad, tokoh politik yang sudah kenyang asam garam di Nunukan.  Bupati Nunukan dua periode 2001-2011 itu diungkap Sekretaris DPC Partai Hanura Nunukan Khairil Anwar banyak yang menginginkan maju.

Posisi Hanura di Kaltara, tentu sangat besar akan mendorong kader sendiri di Pilgub. “Di Nunukan ‘kampung’ sendiri, tentu tak perlu dipertanyakan lagi. Sangat banyak yang menginginkan maju di Pilgub Kaltara,” tuturnya.

Wakil Gurbenur Kaltara H. Udin Hianggio juga sempat menyampaikan pandangannya soal Pilgub 2020. Ia mengaku tergantung pada kesehatannya. "Kuncinya adalah kesehatan. Kalau saya masih sehat mungkin saja iya, kalau tidak mungkin sudah saatnya memberi kesempatan yang muda," tuturnya.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X