Tanaman Liar Penuhi Drainase

- Selasa, 4 Juni 2019 | 11:25 WIB

TARAKAN - Pemandangan tidak sedap yang terlihat pada drainase di RT 53 Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Tarakan Barat. Banyak tumbuhan liar yang memenuhi drainase tersebut. Akibatnya, aliran air pada drainase ini kerap tersumbat.

Andri Rahmat Wijaya (24), warga sekitar menerangkan, banyaknya tumbuhan liar yang memenuhi drainase tersebut sudah terjadi sejak satu tahun terakhir. Karena tumbuhan liar itulah, wilayah tersebut kerap mengalami banjir saat terjadi hujan deras. "Belum lagi kalau orang buang sampah di situ, sampahnya nyangkut. Itulah yang suka bikin banjir," ujarnya kemarin (3/6).

Menurutnya, masalah tersebut sebenarnya bisa diatasi jika warga setempat mau bersama-sama melakukan kerja bakti. Hanya saja, tidak semua orang bersedia bersedia turut serta melakukan kerja bakti. "Pernah Pak RT mau ajak kerja bakti tapi karena mungkin tidak ada respons dari warga dekat sini kurang peduli, akhirnya tidak jadi," tuturnya.

Jamal, Ketua RT setempat mengaku sering memperingatkan warganya terkait hal tersebut. Hanya saja, kurangnya kepedulian warga sehingga sebagian besar enggan terlihat dalam kegiatan kerja bakti. "Sering saya peringatkan warga tentang drainase itu. Beberapa kali saya ajak kerja bakti tapi tidak ada satu pun keluar rumah. Padahal paret itu di depan rumah mereka, tapi mereka masa bodoh. Itu juga yang membuat saya kecewa," tuturnya.

Tidak hanya itu, bahkan ia mengaku pernah melakukan pengerukan pada drainase seorang diri. Meski begitu, tidak satu pun warga terdekat turut membantu melakukan pencabutan tanaman liar. Karena kejadian itulah, dirinya sudah enggan melakukan inisiatif sendiri. "Saya dulu pernah turun cabut rumputnya sendiri. Saya pikir kalau mereka lihat mungkin mereka malu kalau tidak membantu. Tapi pas ada yang keluar rumah, malah pura-pura tidak lihat dan masuk ke rumah kembali," tukasnya.

Karena semakin parahnya kondisi drainase, ia berharap warga sekitar dapat peka dengan keadaan tersebut. Karena menurutnya, jika terjadi sesuatu seperti penyebaran demam berdarah atau banjir, warga setempatlah yang menjadi korbannya langsung. "Itu semakin hari tambah banyak sampah yang nyangkut dan sekarang sudah banyak jentik-jentik karena airnya tenang akibat tersumbat. Yang saya takutkan sebenarnya demam berdarah, kalau nyamuknya semakin banyak bertelur di situ. Yang kena dampaknya kan warga sekitar," jelasnya. (*/zac/ash)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB

Eks Ketua KPU Kaltara Bulat Maju Pilkada Bulungan

Jumat, 12 April 2024 | 11:00 WIB
X