TANJUNG SELOR – Penentuan 1 Syawal 1440 H, Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Kalimantan Utara (Kaltara) bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kaltara, Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Pengadilan Agama (PA) serta sejumlah organisasi masyarakat (ormas) Islam lainnya melakukan pengamatan atau rukyatul hilal di Gunung KNPI, Tanjung Selor, Senin (3/6).
Kepala Bidang Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Haji dan Umrah (PHU) pada Kanwil Kemenag Kaltara, H. Muhammad Ramli menjelaskan, berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas III Tanjung Harapan, posisi bulan baru pada tanggal 3 Juni 2019 masih di bawah ufuk 0,48 derajat 48 menit 24 detik.
“Jadi masih jauh, dan kriteria untuk melihat bulan berdasarkan metode yang digunakan pemerintah ketika sudah 2 derajat ke atas,” ungkap Ramli kepada Radar Tarakan, Senin (3/6).
Itulah sebabnya saat ini rukyatul hilal belum dapat dilihat secara langsung. Selain itu, kondisi cuaca saat ini juga tidak mendukung karena dalam kondisi mendung berawan dan hujan. “Berdasarkan hadis Rasulullah berpuasalah kamu karena melihat bulan dan berbukalah kamu kerena melihat bulan,” ucapnya.
Apabila terhalang awan maka hendaklah mencukupkan 30 hari dari bulan suci Ramadan. Karena saat ini masih di bawah ufuk dan mencukupkan bulan Ramadan maka Selasa (4/6) masih masuk bulan suci Ramadan. “Jadi hari ini kami masih berpuasa,” bebernya.
Sementara tanggal 5 Juni posisi hilal sudah 10 derajat dan kalau sudah 10 derajat tentu hilal sudah bisa terlihat. “Jadi lusa itu sudah di atas ufuk, sehingga tanggal 5 itu dapat dipastikan sudah Lebaran. Besok (Selasa) kita masih puasa,” bebernya.
Dan untuk hasil, malam ini akan langsung dilaporkan kepada Kemenag pusat untuk selanjutnya dilakukan sidang isbat. “Setelah pemantauan ini hasilnya akan langsung kita laporkan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BMKG Kelas III Tanjung Harapan Muhamad Sulam Khilmi mengatakan, sesuai dengan perkiran cuaca yang dirilis hari ini wilayah Tanjung Selor pukul 17.00 WITA sampai 20.00 WITA diprediksi berawan sampai hujan ringan.
“Hari ini kita bisa lihat berawan dan hujan ringan,” bebernya.
Hal itu juga yang menyababkan pengamatan hilal tidak optimal. Adapun kalau besok, secara pengitungan sudah bisa terlihat jika dalam kondisi ideal. Artinya, tidak ada gangguan cuaca serta dataran ufuk dengan posisi pengamat sejajar. “Secara penghitungan tinggi bulan besok itu tinggi bulan atau hilal pada saat matahari terbenam sudah 11 derajat 21 menit 84 detik. Jadi kita tunggu saja pengumannya dari Kemenag,” bebernya.
Karena dalam hal ini, BMKG hanya sebagai tim teknis pengamatan, untuk kondisi cuaca pada tanggal 5 akan dirilis hari ini. (*/jai/lim)
